• Dewanti Nurul Aini
  • Tanggal Diubah : 23 September 2021
    Status Registrasi : Sudah Registrasi

SIKIA

Deskripsi

Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih cukup tinggi. Hal ini merupakan momok terbesar bagi seorang Fasilitas kesehatan dalam melaksanakan pelayanan kebidanan. Kementrian Kesehatan RI menargetkan pada tahun 2030 angka kematian ibu berkurang menjadi 70 / 100.000 kelahiran ibu, akan tetapi pada tahun 2015 tercatat 305 ibu meninggal per 1000 ribu kelahiran.

Di Indonesia 34 % kematian disebabkan karena Resiko tinggi Kehamilan. Kehamilan resiko tinggi merupakan keadaan ibu hamil yang memerlukan perhatian khusus, dimana kondisi ibu dan janin tidak normal yang dapat menyebabkan kesakitan dan menimbulkan kematian pada ibu maupun bayi sebelum maupun sesudah persalinan. Sebenarnya kematian ibu dan bayi ini dapat dicegah melalui deteksi dini terjadinya kasus serta rujukan yang cepat dan tepat untuk setiap kasus kegawatdaruratan pada maternal dan neonatal. Menurut laporan dari WHO, kematian ibu umumnya terjadi akibat komplikasi saat, dan pasca kehamilan. Adapun jenis-jenis komplikasi yang menyebabkan mayoritas kasus kematian ibu – sekitar 75% dari total kasus kematian ibu – adalah pendarahan, infeksi, tekanan darah tinggi saat kehamilan, komplikasi persalinan, dan aborsi yang tidak aman (WHO, 2014).

Ibu hamil yang akan mengalami komplikasi kebidanan diperkirakan15 – 20 % dari jumlah sasaran ibu hamil. Komplikasi kebidanan tidak selalu dapat diduga sebelumnya, oleh karena itu semua ibu hamil harus dipantau selama masa kehamilan sampai 42 hari masa  nifas. Setiap hari, 830 ibu meninggal didunia akibat penyakit / komplikasi terkait kehamilan dan persalinan. Pada tahun 2018 di Indonesia ditemukan  38 ibu meninggal setiap hari. Di DKI Jakarta tercatat kematian ibu  sebanyak 97 orang. Sedangkan di wilayah kemayoran ditemukan 3 kasus kematian ibu. Deteksi awal pada kehamilan sebagai salah satu upaya untuk mencegah kehamilan risiko tinggi ibu hamil. Melihat hal tersebut maka Puskesmas kecamatan Kemayoran mencari penyebab  masalah yang menyebabkan penanganan komplikasi kebidanan tidak tercapai. Adapun masalah yang diadapat adalah:

1.    Kurangnya pemahaman  ibu tentang bahaya komplikasi kehamilan

2.    Kurangnya pemantauan ibu hamil oleh petugas

3.    Kurangnya dukungan dan pemahaman keluarga tentang komplikasi kehamilan

4.    Pemantauan ibu hamil risti masih manual, sehingga sering tidak terdeteksi oleh petugas

5.    Kurangnya koordinasi antara petugas(bidan) yang menangani pasien di wilayah Puskesmas kecamatan kemayoran

Kematian ibu karena komplikasi kebidanan dapat dicegah jika dideteksi dari awal. Peran Petugas Kesehatan sangat penting dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu melalui kemampuannya untuk melakukan pengawasan, pertolongan pada ibu, pengawasan bayi baru lahir (neonatus) dan pada persalinan, ibu post partum serta mampu mengidentifikasi penyimpangan dari kehamilan dan persalinan normal dan melakukan penanganan yang tepat termasuk merujuk ke fasilitas pelayanan yang tepat.

Video

Materi

MAKALAH_sikia_indohcf.pdf

Comment

Leave a comment