Salah satu status kesehatan suatu negara ditentukan oleh indikator kesehatan ibu dan anak yang didalamnya meliputi tercapainya cakupan imunisasi pada bayi dan balita. Bulan Maret 2020, pemerintah DKI Jakarta memberlakukan sistem PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang berdampak pula pada rendahnya kunjungan pasien di semua poli yang ada di Puskesmas, salah satunya poli imunsasi Puskesmas Kecamatan Cakung dan Puskesmas Kelurahan se Kecamatan Cakung. Seharusnya PSBB tidak berdampak kepada pelayanan imunisasi karena Gugus Tugas Covid-19 Pemerintah menetapkah bahwa imunisasi tetap diupayakan lengkap dan dilaksanakan sesuai jadwal untuk melindungi anak dari PD3I, namun faktanya berdasarkan data laporan capaian imunisasi bulan April 2020, jumlah balita yang berkunjung dan mendapatkan pelayanan imunisasi di wilayah Kecamatan Cakung dari semua fasilitas kesehatan yang ada yaitu Puskesmas, Praktik Bidan Mandiri, klinik dan Rumah Sakit mengalami penurunan yaitu hanya mencapai 1220 pasien (21,3 %) dari sasaran. Ini sangat jauh dari rata – rata jumlah balita yang melakukan kunjungan imunisasi sebelum masa PSBB dari bulan Januari – Februari 2020 yaitu sebanyak 5259 balita per bulan. Rendahnya jumlah balita yang melakukan kunjungan imunisasi berdampak pula terhadap rendahnya jumlah balita yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap ( IDL ) yang hanya mencapai 122 pasien ( 1,8 % ) di bulan April 2020 sedangkan target capaian per bulan yaitu 7,9 %. Sistem PSBB Tahap I berakhir tanggal 23 April 2020 namun tetap saja jumlah balita yang melakukan kunjungan imunisasi di bulan mei hanya mencapai 313 pasien di Puskesmas dan 2126 di Praktik Bidan Klinik dan Rumah Sakit ( 46, 3% ). Dan jumlah balita yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap hanya sebanyak 315 pasien ( 4,66 % ). Oleh sebab itu, Kepala Puskesmas Kecamatan Cakung membentuk Tim untuk menciptakan inovasi yang mampu mengungkit capaian imunisasi karena jika dalam waktu 3 tahun berturut turut suatu wilayah tidak tercapai imunisasi dasar lengkap, maka akan resiko terjadi wabah PD3I (Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi). Sebelum dilakukan inovasi, kami melakukan survei untuk mendapatkan penyebab dari menurunnya capaian imunisasi diantaranya yaitu orang tua merasa takut, orang tua menganggap imunisasi tidak penting, orang tua kesulitan akses dan waktu dan orang tua tidak mengetahui poli imunisasi tetap buka selama masa PSBB. Lalu kami menentukan inovasi ini sesuai dengan persetujuan Kepala Puskesmas Kecamatan Cakung yaitu Sicantik, Sitepat, Mobile Imunisasi, Kalender Cantik, Pendaftaran Online dan Media Edukasi Online guna meningkatkan capaian imunisasi. Dan setelah dilakukan inovasi, capaian kunjungan imunisasi meningkat menjadi 4915 pasien di bulan Agustus 2020 dan jumlah balita yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap pun meningkat sebesar 534 balita (7,9%). saat ini websiat SICANTIK masih berjalan dan dilaksanakan dengan melibatkan jejaring (PMB, KLINIK & RS) wilayah kecamatan cakung.