• RSUD KEBAYORAN BARU_dr. Erika Anggraini
  • Tanggal Diubah : 24 September 2021
    Status Registrasi : Sudah Registrasi

Pelayanan Pasien TB/HIV non-Covid-19 di RSUD Kebayoran Baru tetap berjalan bersama Si Temen Baru

Deskripsi

Tuberkulosis (TB) paru adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis. Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV). Kedua penyakit ini memiliki beberapa kesamaan, diantaranya adalah perlunya pengobatan yang dalam jangka waktu yang tidak singkat; menimbulkan komplikasi, hingga menyebabkan kematian apabila tidak segera diobati; dan memiliki risiko gagal pengobatan apabila tidak diobati secara teratur dan tuntas (Kemenkes RI, 2015).

Sejak bulan Maret 2020, WHO menyatakan pandemi global Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Salah satu langkah yang diambil oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta dalam penanggulangan Covid-19 adalah dengan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dalam upaya pemenuhan kebutuhan fasilitas kesehatan terkait meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di Jakarta, Dinas Kesehatan menunjuk beberapa rumah sakit sebagai rujukan penanggulangan Covid-19, termasuk RSUD Kebayoran Baru. Pada tahun 2020, terdapat 22 pasien TB, dan 6 orang pasien HIV/AIDS di RSUD Kebayoran Baru. Pada bulan Juni, tercatat ada 13 pasien TB dan 6 pasien HIV/AIDS yang menjalankan pengobatan di RSUD Kebayoran Baru.

Kebijakan-kebijakan tersebut di atas menyebabkan adanya potensi terhentinya pelayanan pasien TB dan HIV non-Covid-19 di RSUD Kebayoran Baru, terutama bagi 19 orang di atas. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, SS TELEPATI melakukan inovasi yaitu membuat Si Temen Baru (Sistem Telemedicine RSUD Kebayoran Baru). Sistem ini memfasilitasi pasien khususnya pasien TB dan HIV untuk terus mendapatkan pelayanan tanpa harus datang ke rumah sakit.

Hasil dari solusi tersebut didapatkan pelayanan pasien TB dan HIV non-Covid-19 dapat terus berlangsung di era pandemi Covid-19. Walaupun tidak berkunjung ke rumah sakit, pasien tetap dapat berkonsultasi dengan dokter dan mendapatkan obat seperti biasa.

Video

Materi

TELEPATI.pdf

Comment

Leave a comment