• dr. Alfii Nur Harahap (GKM PERISAI PKM Kebayoran Baru)
  • Tanggal Diubah : 29 September 2021
    Status Registrasi : Sudah Registrasi

Menurunkan Risiko Penularan Covid-19 pada Pegawai di Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru dari Kategori Ekstrim Menjadi Kategori Moderat dengan INOVASI HAZMAT.

Deskripsi

Berikut link video youtube berisi penjelasan lengkap mengenai INOVASI HAZMAT dari Tim Perisai Puskesmas Kebayoran Baru:

https://www.youtube.com/watch?v=aSZbW20nH_4&t=15s

Manajemen Risiko adalah proses yang proaktif dan kontinu meliputi identifikasi, analisa, evaluasi, pengendalian, informasi komunikasi, pemantauan, dan pelaporan risiko, termasuk berbagai strategi yang dijalankan untuk mengelola risiko dan potensinya. Strategi penerapan manajemen risiko salah satunya adalah mengintegrasikan manajemen risiko dalam perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban program dan kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dan melakukan pemantauan secara terus menerus untuk perbaikan pada saat pelaksanaan, pertanggungjawaban, dan ataupun untuk bahan perencanaan berikutnya. Analisa terhadap tingkat risiko dapat diukur dengan menggunakan dua dimensi, yaitu: kemungkinan terjadinya risiko yang dinyatakan dalam frekuensi dan  tingkat dampak.

Tingginya risiko penularan infeksi di lingkungan Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru dapat mengakibatkan meningkatnya tingkat kecemasan pegawai pada saat bekerja. Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang selanjutnya disebut K3 di Fasyankes adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi sumber daya manusia fasilitas pelayanan kesehatan, pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun masyarakat di sekitar lingkungan Fasilitas Pelayanan Kesehatan agar sehat, selamat, dan bebas dari gangguan kesehatan dan pengaruh buruk yang diakibatkan dari pekerjaan, lingkungan, dan aktivitas kerja.

Wabah Covid-19 telah ditetapkan sebagai pandemi global oleh WHO dengan jumlah penderita per tanggal 1 Maret 2020 86.584 orang. Tingginya risiko pegawai Puskesmas Kecamatan terhadap penularan infeksi Covid-19 memiliki dampak tingginya risiko penularan infeksi Covid-19 antar pegawai yang dapat mengakibatkan berkurangnya jumlah pegawai yang hadir dan melakukan pelayanan sehingga pelayanan di Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru dapat terganggu jika terdapat pegawai yang terinfeksi Covid-19.

Untuk menurunkan risiko penularan infeksi Covid-19 pada pegawai Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru, Tim Gugus Kendali Mutu (GKM) Perisai melakukan inovasi melalui Program HAZMAT, yang merupakan singkatan dari Halau Covid-19 dengan Ajak bersama dengan PROKAWAI (Protokol Kesehatan Pegawai), Zonasi pelayanan dan APD, Mapping posisi makan pegawai, Atur ventilasi dan disinfeksi, Terapkan SIKAWAI (Sistem Informasi Kesehatan Pegawai).

Dari hasil program HAZMAT, Tim GKM Perisai mengukur hasil intervensi melalui register risiko Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru. Dari perhitungan pada register risiko Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru sebelum dan sesudah intervensi menunjukkan penurunan risiko penularan infeksi Covid-19 dari risiko ekstrim) menjadi risiko moderat.

Tim GKM Perisai untuk menurunkan untuk menurunkan risiko terjadinya penularan infeksi pada pegawai di lingkungan Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru dari level A (ekstrim) menjadi level C (Moderat), membuat inovasi yaitu HAZMAT (Halau covid-19 dengan Ajakan bersama prokawai, Zonasi pelayanan dan APD, Mapping posisi makan, Atur ventilasi dan disinfeksi, serta Terapkan sikawai). Dengan rincian inovasi sebagai berikut:

A.   Ajak Bersama PROKAWAI (Protokol Kesehatan Pegawai)

Ajakan Prokawai bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan dan kesadaran untuk protokol kesehatan pegawai selama berada puskesmas. Tim GKM mengajak pegawai untuk selalu menerapkan protokol kesehatan pegawai selama di puskesmas.

B.   Zonasi Pelayanan dan APD

Zonasi Pelayanan adalah upaya dilakukan untuk pencegahan dan pengendalian penyakit Covid - 19 dengan cara mengklasifikasi layanan menjadi dua jenis yaitu layanan khusus infeksi atau non infeksi di lingkungan Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru. Dimana yang termasuk layanan infeksi adalah layanan yang melayani pasien dengan keluhan utama atau keluhan tambahan demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, atau sesak nafas, dan berkurangnya fungsi indra penciuman. Sedangkan yang termasuk layanan non infeksi adalah layanan yang melayani pasien dengan keluhan bebas demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, atau sesak nafas, dan berkurangnya fungsi indra penciuman.

Selain itu, Zonasi pelayanan juga dapat mempermudah pengaturan penggunaan APD karena APD yang digunakan akan disesuaikan dengan zona pelayanan yaitu Zona Merah dengan APD level 3, Zona Kuning dengan APD level 2, Zona Hijau dengan APD level 1. Inovasi ini bisa diterapkan di wilayah atau fasyankes lain, namun dilihat kembali dari prasarana yang tersedia dimasing-masing fasyankes.

Zonasi  APD  bertujuan untuk memangkas dana pengeluaran dalam pembelian APD. Pemakaian level APD di Puskesmas disesuaikan dengan unit pelayanan dimana petugas tersebut bertugas.

C.   Mapping Posisi Makan Pegawai

Pengaturan posisi makan pegawai (Mapping) dengan memberi jarak 1.5 meter antar pegawai bertujuan untuk mengurangi risiko penularan saat makan. Pada saat makan, pegawai akan membuka masker sehingga droplet dari mulut  dapat keluar, dengan pegawai menjaga jarak minimal 1.5 meter membuat droplet dari pegawai terjatuh di jarak aman sehingga tidak terhirup oleh pegawai lainnya.

D.   Atur Ventilasi dan Disinfeksi

Pengaturan ventilasi dan disinfeksi bertujuan untuk menurunkan risiko penularan infeksi Covid-19 dari segi  lingkungan kerja (environment). Perbaikan ventilasi di ruang-ruang gedung Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru disesuaikan dengan zonasi pelayanan di ruang tersebut. Penggunaan hepafilter dan atau exhaust fan untuk menyaring udara di zona merah diutamakan untuk meningkatkan kualitas udara dan menekan risiko stagnansi virus SARS-Cov2 d ruang pelayanan infeksi. Secara umum, prinsip ventilasi dua jendela diaplikasikan di seluruh ruang gedung Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru dan jika tidak memungkinkan maka jumlah perputaran udara per menit ditingkatkan dengan penggunaan kipas angin/blower ke arah pintu keluar sirkulasi udara.

Disinfeksi ruangan dan permukaan di Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru berfungsi untuk sterilisasi ruangan dan sterilisasi permukaan benda di Puskesmas Kecamatan kebayoran Baru. Disinfeksi  ruangan dilakukan 4x sehari dengan menggunakan dry mist  yang selanjutnya dilakukan pengelapan menggunakan kain mikrofiber disetiap permukan benda yang dilakukan oleh petugas kebersihan. Selain itu setiap petugas unit bertanggung jawab atas unitnya untuk melakukan disinfeksi permukaan disetiap permukaan benda setiap pergantian pasien. Setiap unit disiapkan cairan disinfeksi agar petugas dapat dengan mudah melakukan disinfeksi permukaan secara rutin setiap pergantian pasien.

E.    Terapkan SIKAWAI (Sistem Informasi Kesehatan Pegawai)

SIKAWAI (Sistem Informasi Kesehatan Pegawai) merupakan suatu sistem berbasis teknologi informasi yang digunakan oleh pegawai Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru untuk melaporkan kondisi kesehatannya kepada puskesmas secara rutin setiap hari, dalam rangka skrining risiko terhadap infeksi Covid-19 melalui applikasi berbasis web (https://sikawaiperisai.pkmkebayoranbaru.web.id/).

Dalam masa pandemi Covid-19 ini, penting bagi pegawai di fasilitas kesehatan untuk melakukan pemantauan kesehatan secara mandiri. Selain itu, kewaspadaan pegawai terhadap penularan Covid-19 ini perlu ditingkatkan mengingat adanya aktivitas pelayanan dan interaksi dengan pasien, pengunjung puskesmas, serta masyarakat. Oleh karena itu, Tim GKM Perisai berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk membuat rangkaian inovasi, di antaranya aplikasi SIKAWAI. Adapun tujuan dari pembuatan SIKAWAI ini adalah  sebagai sistem untuk:

a.    Pemantauan kesehatan pegawai Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru secara mandiri dan rutin.

b.    Penilaian risiko infeksi Covid-19 pada pegawai Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru setiap hari.

c.    Pelaporan data kesehatan pegawai pada Tim Tanggap Covid-19 Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru.

d.    Pertimbangan untuk perlunya isolasi mandiri bagi pegawai dengan hasil risiko tinggi.

e.    Pertimbangan untuk tindak lanjut pemeriksaan swab PCR Sars Cov-2 bagi pegawai dengan hasil risiko tinggi.

f.      Tracing kontak erat pada pegawai Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru yang terkonfirmasi positif Covid-19.

g.    Memudahkan Tim Surveilans Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru untuk melakukan pendataan Form PE Suspek Covid-19.

h.    Media edukasi dan pengingat untuk seluruh pegawai Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru agar selalu menerapkan protokol kesehatan baik di dalam maupun di luar area puskesmas.

Video

Materi

PERISAI_INDOHCF_paparan_ppt.pdf
PERISAI_INDOHCF_RISALAH.pdf
LAMPIRAN_GKM_PERISAI_PUSKESMAS_KEBAYORAN_BARU.pdf

Comment

Leave a comment