• RSUD Kebayoran Lama_Ade Firmansyah
  • Tanggal Diubah : 28 September 2021
    Status Registrasi : Sudah Registrasi

Sistem Infromasi Cek Kesehatan ( Si CEKATAN)

Deskripsi

Pandemi Covid-19 pada awal maret 2020 di Indonesia khususnya di DKI Jakarta membutuhkan pendeteksian dan penanganan secara cepat dan tepat. Skrining Covid-19 di awal maret 2020 hanya dapat dilaksanakan di rumah sakit bagi masyarakat atau pasien yang datang ke rumah sakit.

Hal tersebut mengakibatkan lambatnya pendeteksian dan penanganan penyebaran Covid-19 untuk pasien yang tidak datang ke Rumah Sakit atau tidak bergejala. Penyebaran Covid-19 juga banyak terjadi di perkantoran yang menyebabkan perkantoran menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Hal-hal yang mendasari tingginya kasus klaster di perkantoran menurut kompas.com-27/09/2020,13:30 WIB dengan judul artikel “3 faktor pemicu meningkatnya kasus Covid-19 di klaster perkantoran”, dalam artikel tersebut disebutkan bahwa faktor penyebab pemicu klaster di perkantoran adalah penyebaran virus melalui udara, tidak menjaga jarak fisik dan tidak disiplin memakai masker. Menurut data penyebaran Covid-19 di klaster perkantoran yang didapatkan dari kompas.com-01/10/2020 dengan judul artikel “3 Kementrian Jadi Klaster Penyebaran Covid-19 Tertinggi di Jakarta”, dalam artikel tersebut tertera 10 klaster penularan Covid-19  perkantoran tertinggi di wilayah DKI Jakarta adalah Kementrian Perhubungan RI 319 kasus, Kementrian Kesehatan 262 kasus, Kementrian pertahanan RI 147 kasus, KPK 116 kasus, BPOM Pusat 89 kasus, Kantor PPLP Tanjung Priok 88 kasus, I-news TV (MNC Tower) 87 kasus, Asrama Bethel Tanah Abang 82 kasus, Masjid Jamii Taman Sari 80 kasus, BPKP Jakarta Timur 73 kasus. Saat ini instansi atau perusahaan mengalami suatu kendala untuk melaksanakan skrining bagi karyawannya dalam rangka pencegahan penularan covid 10 di lingkungan perkantoran dikarenakan harus mengirimkan karyawannya ke Rumah Sakit untuk dilakukan screening dimana hal tersebut memakan waktu yang lama karena harus mengirimkan karyawannya ke Rumah Sakit secara bergelombang. Di lain pihak, Rumah Sakit juga belum bisa melaksanakan kegiatan screening di luar Rumah Sakit karena adanya kendala seperti sulitnya melakukan pendaftaran peserta screening jika dilaksanakan diluar lingkungan RS, Banyaknya Form yang harus dipilah,dibawa dan diisi di tempat pelaksanaan screening jika dilakukan diluar lingkungan RS dan belum adanya shifting petugas skrining mandiri on-site (diluar RS)

Berdasarkan  saran dan masukan ke RSUD Kebayoran Lama pada periode bulan maret sampe April dimana terdapat permintaan untuk dapat melaksanakan screening covid 19 diluar RS. Melihat capaian skrining covid 19 RSUD Kebayoran Lama yang dilaksanakan di luar RS periode bulan Maret sampai Mei ternyata masih nol. Adapun faktor penyebabnya adalah karena belum adanya shifting petugas skrining mandiri on-site, sistem data belum terintegrasi, form belum paperless, belum adanya prosedur skrining mandiri diluar Rumah Sakit, dan masyarakat belum tersosialisasi tentang penularan Covid-19. Berdasarkan hal tersebut RSUD Kebayoran Lama menciptakan inovasi e-MCU. Ini adalah aplikasi sistem data yang dapat melakukan skrining di luar rumah sakit dengan memanfaatkan teknologi berbasis web. Setelah inovasi tersebut dilaksanakan RSUD Kebayoran Lama dapat melakukan skrining sebanyak 2542 orang sampai dengan bulan Agustus tahun 2021. Dampak positif lainnya pemeriksaan MCU yang menggunakan aplikasi e-MCU, Masyarakat dapat memeriksakan kondisi kesehatannya tanpa harus datang ke Rumah Sakit, Pendapatan rumah sakit bertambah, Kepuasan Klien terhadap layanan skrining mandiri yang diberikan oleh RS meningkat, meningkatnya kondisi kesehatan masyarakat serta Masyarakat memeriksakan kondisi kesehatannya atas dasar kesadaran dan keinginan sendiri System aplikasi e-MCU V 1.1 mengalami pembaharuan dengan menambahkan fitur form Penyelidikan Epidemiologi (PE) secara digital yang mana fitur tersebut dapat mempersingkat waktu petugas dalam melaksanakan kegiatan MCU on site dan lebih memudahkan pelaksanaan kegiatan penyelidikan epidemiologi yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik epidemiologi, gejala klinis dan virus, mengidentifikasi faktor resiko, mengidentifikasi kasus tambahan dan memberikan rekomendasi upaya penaggulangan.

Video

Materi

Proposal_Inovasi_indoHCF_2021_-_RSKL_revisi_akhir.docx

Comment

Leave a comment