• Ahmad Randi Oknelis
  • Tanggal Diubah : 30 September 2021
    Status Registrasi : Belum Registrasi

KELUARGA CEMARA

Deskripsi

Pada awal terjadinya pandemi, penanganan Penyakit Infeksi Emerging (PIE) COVID-19 lebih terfokus pada rumah sakit. Namun, dengan terjadinya peningkatan atau ekskalasi kasus yang terus menerus, jumlah RS rujukan COVID-19 terus mengalami penambahan bahkan sampai didirikan RS darurat. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah tentu akan memiliki keterbatasan dalam pengembangan rumah sakit rujukan COVID-19 sehingga timbul pertanyaan “sampai seberapa besar kemampuan RS rujukan mampu menampung dan mengelola kasus COVID-19?” Hal ini menjadi tantangan bersama dan diperlukan perubahan cara kerja. Pelayanan terkait kasus COVID-19 di Puskesmas dilaksanakan terintegrasi dengan pelayanan lainnya. Hal ini mengingat ada pelayanan esensial/primer yang harus tetap diberikan kepada masyarakat seperti pemeriksaan ibu hamil, pemberian imunisasi pada balita, pemantauan tumbuh kembang anak dan lain sebagainya. Oleh karena itu, Puskesmas sebagai garda terdepan perlu melakukan upaya inovasi kesehatan selama masa pandemi guna pencegahan dan pengendalian COVID-19 di wilayah kerjanya. Berdasarkan stratifikasi masalah dengan data dan analisis pareto ditemukan rendahnya cakupan IDL (Imunisasi Dasar Lengkap) di Poli Imunisasi Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan pada bulan Maret 2020 karena adanya pandemi COVID-19 menjadi masalah utama yang harus diselesaikan. Penyebab dominan yang ditemukan antara lain layanan telekonsultasi belum familiar di Pulau Tidung, tingkat kecemasan orangtua meningkat karena adanya pandemi COVID-19 sehingga tidak berani membawa anaknya ke Puskesmas, tempat khusus untuk melaksanakan pelayanan IDL belum ada, kurangnya pemahaman tenaga kesehatan tentang pelayanan kesehatan selama masa pandemi COVID-19, kurang inovatif dalam membuat media KIE, informasi tentang COVID-19 masih kurang. Kegiatan berdasarkan penyebab dominan terpilih antara lain ABAH (Alur pelayanan diuBAH), EMAK (mengembangkan layanan tElekonsultasi dan MediA KIE), AGIL (mengadakan tempAt sesuai denGan protokol kesehatan untuk pelayanan IDL), EUIS (mElakUkan pelayanan homeviSit dan homecare), SALMA (Sosialisasi telekonsultasi dan COVID-19 ke nAkes, Lintor, dan MAsyarakat), RINDU (membeRIkan layanan telekoNsultasi ke orangtua baDUta), PAJAR (mengadakan Pelayanan IDL dengAn Janji temu dengan wARga). Hasilnya adalah Cakupan IDL di Poli Imunisasi Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan meningkat dari 42% pada bulan Maret 2020 menjadi 84% pada bulan Agustus 2020.

Materi

KELUARGA_CEMARA_021020.pdf

Comment

Leave a comment