• dr. Niken Dayu Anggraini
  • Tanggal Diubah : 19 Juni 2023
    Status Registrasi : Sudah Registrasi

GERAKAN MELAWAN PENYAKIT TIDAK MENULAR MOBILE (GEMPITA MOBILE)

Deskripsi

GERAKAN MELAWAN PENYAKIT TIDAK MENULAR MOBILE (GEMPITA MOBILE)

UPTD PUSKESMAS KARANG JATI BALIKPAPAN

 

Link Video Promosi : https://youtu.be/PlNNR_dy8pM

 

A. GAMBARAN SINGKAT

Gerakan Melawan Penyakit Tidak Menular (Gempita) Mobile dikembangkan karena tingginya kasus Penyakit Tidak Menular (PTM) yang disebabkan kurangnya deteksi dini PTM di masyarakat. Melalui program ini, dilaksanakan kegiatan 4S (Senam, Skrining, Sweeping, Sistem Informasi) yang dilakukan secara rutin dan terpadu, merata di seluruh wilayah kerja untuk meningkatkan jangkauan deteksi dini PTM. Program ini berdampak signifikan terutama pada kelompok rentan PTM yakni usia produktif hingga usia lanjut. Program Gempita Mobile berhasil meningkatkan cakupan deteksi dini PTM dari sebelumnya 10% hingga mencapai 80% sasaran, yang juga berdampak pada penanganan dini pada kasus PTM yang ditemukan. 

Melalui program Gempita Mobile meningkatkan akses pelayanan deteksi dini PTM lebih mudah dijangkau, berkualitas, setara dan merata pada masyarakat yang tinggal jauh dari fasilitas pelayanan kesehatan, karena didukung juga dengan aplikasi deteksi dini hingga masyarakat dapat melakukan pemeriksaan mandiri.

B. LATAR BELAKANG

Puskesmas Karang Jati memiliki wilayah kerja perbukitan dengan akses yang susah dijangkau oleh kendaraan. Keterbatasan akses dan kurangnya tenaga kesehatan menjadi penyebab rendahnya kunjungan Puskesmas, termasuk rendahnya pelayanan deteksi dini Penyakit Tidak Menular (PTM) di masyarakat wilayah kerja. Tidak meratanya akses kesehatan ini terutama dirasakan warga usia lanjut yang susah menuju Puskesmas dan warga yang tinggal jauh dari Puskesmas. Rendahnya deteksi dini PTM berakibat pada tingginya angka kesakitan dan kematian akibat PTM yang merupakan penyakit terbanyak dan penyebab kematian tertinggi di wilayah kerja Karang Jati. Untuk itu dilakukan program Gempita Mobile, yang terdiri dari kegiatan 4 S (Senam, Skrining, Sweeping, Sistem informasi) yang dikembangkan untuk mengatasi kesulitan akses pelayanan kesehatan dan meningkatkan cakupan deteksi dini PTM.

 

C. METODE KERJA

Sebelum program ini diinisiasi, deteksi dini PTM sangat sulit dilaksanakan karena akses pelayanan kesehatan yang sulit dijangkau, kunjungan Puskesmas rendah, dan waktu skrining yang lambat karena petugas kesehtan terbatas. Gempita Mobile mengatasi hambatan tersebut dengan melakukan Senam, Skrining, Sweeping secara rutin dan merata terbagi di 4 zona wilayah kerja, hingga memperluas cakupan deteksi dini PTM. Kurangnya tenaga juga diatasi melalui pemberdayaan masyarakat yakni melatih kader dalam deteksi dini PTM. Selain itu, dengan dukungan sistem aplikasi Gempita Mobile, waktu skrining menjadi lebih singkat dan jangkauan lebih luas karena masyarakat dapat melakukan skrining mandiri dan telekonsultasi.

D. PROSES KERJA

Proses kerja GEMPITA MOBILE meliputi perencanaan, penggerakan pelaksanaan, dan pengawasan pengendalian kegiatan. Perencanaan diawali dengan pembentukan tim baik internal Puskesmas Karang Jati, pengorganisasian tim kader pemberdayaan masyarakat, yang diikuti dengan komitmen tim dan pelatihan. Pelaksanaan dan pengawasan dilakukan monitoring rutin melalui kegiatan rapat koordinasi untuk perbaikan secara berkesinambungan sehingga dari tahun ke tahun selalu diupayakan perbaikan dan pengembangan untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul.

 

E. TUJUAN DAN MANFAAT

Gempita Mobile bertujuan membangun sistem deteksi dini, edukasi PTM dan pelaporan yang efektif dan efisien, yang dalam jangka panjang akan menurunkan kasus kronis dan kematian akibat PTM sehingga meningkatkan umur harapan hidup. Manfaat Gempita Mobile tidak hanya internal bagi kinerja program PTM, namun utamanya adalah bagi masyarakat selaku penerima manfaat dengan mendapatkan cakupan pelayanan deteksi dini PTM sesuai standar.

 

 

F. IMPLEMENTASI

Gempita Mobile telah diimplementasikan sebagai pilot project di Puskesmas Karang Jati Balikpapan sejak 2017 dan memberi efek signifikan bagi peningkatan kinerja PTM yang diukur melalui 4 indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan. Sejak pertengahan 2022, Gempita Mobile telah direplikasi penuh dan diterapkan sebagai inovasi Kota Balikpapan dan juga memberikan efek positif bagi kinerja SPM tingkat Kota.

 

G. KEUNGGULAN

 

H. KELEMAHAN / TANTANGAN

  • Pemanfaatan Aplikasi. Gempita Mobile dilengkapi sistem informasi aplikasi yang memudahkan masyarakat untuk skrining mandiri PTM dan mendapat feedback hasil skrining, juga dilengkapi akses informasi media-media edukasi PTM dan telekonsultasi dengan tenaga promkes di seluruh Puskesmas di Kota Balikpapan. Meski demikian, penggunaan secara mandiri oleh masyarakat tidak mencapai hasil yang diharapkan. Hal ini dikarenakan sebagian besar sasaran adalah warga ekonomi lemah yang tidak memiliki akses luas terhadap smartphone dan jaringan internet. Namun kelemahan ini dapat diatasi dengan telah dilakukannya pelatihan rutin dan pemberdayaan bagi kader-kader Gempita yang tersebar di setiap RT, yang dapat membantu petugas Puskesmas dalam melakukan penginputan hasil skrining PTM warga.
  • Strategi keberlanjutan. Keberlanjutan program diperkuat dengan regulasi yakni SK tim mulai tingkat kelurahan hingga tingkat kota, penganggaran tahunan, kerjasama dan dukungan lintas sektor, serta pengawasan melalui rapat koordinasi monev tim secara berkala.

 

I. STAKEHOLDERS

Program Gempita dilaksanakan melalui kerjasama dengan lintas sektor antara lain Kelurahan, Kecamatan, Dinas Kesehatan, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat, Karang Taruna, Sekolah, Tokoh Masyarakat setempat, dan di beberapa kegiatan juga melibatkan CSR. Setiap tahun, Kecamatan dan Kelurahan memberikan dukungan komitmen dalam penyelenggaraan kegiatan dengan turut melakukan advokasi dan penggerakan sumber daya masyarakat sebagai penggerak kegiatan Gempita. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat turut serta dalam dukungan swadaya pendanaan dan sarana prasarana kegiatan secara rutin. Karang Taruna dan Sekolah melibatkan tenaga dan sarananya secara langsung pada kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan pekerja informal dan sekolah. Tokoh masyarakat seperti ketua RT dan kader berperansebagai pelaksana kegiatan dan penggerak masyarakat.

 

J. REPLIKASI

Gempita Mobile telah direplikasi total oleh seluruh Puskesmas di Kota Balikpapan sejak 2022 dan diangkat menjadi inovasi kota Balikpapan sejak pertengahan 2022. Selain itu, Gempita Mobile beberapa kali dipresentasikan, diikutkan berbagai kompetisi inovasi, dan menjadi peserta expo dalam event tingkat kota, provinsi, maupun nasional, sehingga sangat memungkinkan untuk direplikasi oleh daerah lain. Gempita Mobile merupakan strategi kegiatan yang mudah, tidak memerlukan biaya yang besar, sehingga sangat potensial untuk direplikasi terutama bagi Puskesmas yang umumnya memiliki kendala serupa dalam program pencegahan dan pengendalian PTM.

 

Video

Materi

Gempita_Mobile_2023_pdf.pdf

Comment

Leave a comment