AFATAR CAKUNG
Meningkatkan jumlah DAM yang melaksanakan pemeriksaan air minum secara mandiri dari 1,1 % menjadi 98% di WIlayah Puskesmas Kecamatan Cakung
Afatar Cakung merupakan kegiatan Inovasi yang dilaksanakan oleh Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Kecamatan Cakung dalam mewujudkan fasilitas air minum isi ulang yang sehat dan mandiri melalui peningkatan pembinaan dan pengawasan kualitas air minum dan dilakukan uji laboratoriumpada kualitas bakteriologis secara berkala dan mandiri selama 3 bulan.
Kegiatan ini menitikberatkan pada Peningkatan Kualitas Air Minum (DAM), khususnya pada pembinaan dan pengawasan secara mandiri dan melakukan pemeriksaan secara rutin pada parameter kualitas air minum secara bakteriologi yang dihasilkan dari Depo Air Minum.
Kegiatan Afatar meliputi:
1. Inspeksi Sanitasi DAM.
2. Kelas HAMA (Hygiene sAnitasi daM cAkung).
3. Penggalangan Komitmen DAM dan Lintas Sektor.
4. Membuat Grup WhatsApp KATARA (Koordinasi dAm sehaT mAndiRi cAkung).
5. Reminder Air Mandiri (WA/SMS Blast).
6. Form Digital Mandiri (Pendaftaran DAN Monitoring Perbaikan Sarana DAM via Google Form).
7. Membuat video edukasi air minum sehat dan melakukan kampanye air minum sehat
8. Pemeriksaan Air Mandiri dan Berkala
9. Pemasangan Stiker Pembinaan
Manfaat dan dampak program AFATAR bagi masyarakat :
Dari inovasi ini dapat memberikan manfaat yakni tingkat resiko penyakit yang disebabkan oleh air yang terkontaminasi (water borne disease) dapat bisa ditekan akibat peningkatan kualitas air minum yang diawasi.
Dampak Inovasi
Dari inovasi AFATAR ini memberikan dampak yang cukup baik, baik bagi nilai materi dan juga dari segi kesehatan, antara lain :
a. segi materi :
· Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk olahan Depot Air Minum (DAM).
· Meningkatkan persaingan antar pengelola DAM melalui persaingan secara sehat yakni bersaing secara kualitas air yang di produksi
· Efisiensi untuk akses pemeriksaan lebih efektif karena pengelola DAM dibantu oleh petugas untuk penjadwalan pemeriksaan dan tariff pemeriksaan lebih rendah.
b. segi kesehatan :
Resiko penyakit yang disebabkan oleh air yang terkontaminasi (water borne disease) dapat menurun akibat dari meningkatnya kualitas sarana air minum dan juga dapat meningkatkan capaian sarana air minum yang diawasi dari kemandirian pelaku usaha DAM.