• Mustaqimah
  • Tanggal Diubah : 28 Agustus 2022
    Status Registrasi : Sudah Registrasi

Pengembangan Aplikasi SICAPD Berbasis Android Pada Anak Penyakit Ginjal Kronis Stadium 5 dengan Peritoneal Dialisis

Deskripsi

Rangkuman Masalah

Ada dua pilihan modalitas terapi pengganti ginjal dalam jangka panjang sementara pasien belum dapat menjalani transplantasi ginjal, yaitu hemodialisis dan continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD). Dibandingkan dengan hemodialisis, CAPD memiliki tingkat cost-effective yang lebih tinggi, menghasilkan kualitas hidup yang lebih baik dan memiliki risiko komplikasi yang lebih rendah dibandingkan dengan hemodialisis.

Di masa pandemi coronavirus disease 2019 (COVID-19) dan memasuki era endemi, kunjungan pasien gagal ginjal ke rumah sakit perlu dikurangi karena daya tahan tubuh mereka yang rendah. Risiko kematian akibat COVID-19 secara signifikan lebih besar pada pasien yang mengalami gagal ginjal (31,7%) dibandingkan dengan pasien tanpa gagal ginjal (25,4%).

Saat ini terdapat 2481 pasien anak maupun dewasa yang menggunakan CAPD di seluruh Indonesia. Terdapat lebih dari 53 rumah sakit yang saat ini memberikan pelayanan CAPD yang tersebar di seluruh kepulauan Indonesia. Dalam mengerjakan CAPD secara mandiri di rumah, pasien melakukan pencatatan pada buku catatan harian CAPD. Buku catatan harian ini merupakan media evaluasi bagi dokter dan perawat ketika pasien berkunjung ke rumah sakit. Kendala dalam penggunaan buku catatan ini adalah persediaan buku habis, buku tertinggal dirumah saat kontrol ke RS, orangtua dan pasien tidak disiplin dalam melakukan pencatatan. Pasien CAPD berkunjung ke RS sedikitnya sekali dalam sebulan sehingga seringkali masalah terlambat ditemukan.

Inovasi

RSCM ditetapkan sebagai pusat pengampu layanan uronefrologi oleh Kemkes untuk pengembangan layanan uronefrologi di Indonesia sehingga diperlukan inovasi untuk memudahkan transfer of knowledge dan sistem rujukan.

Ide inovasi ini adalah mengembangkan suatu aplikasi monitoring berbasis iOS dan android yang bersifat patient-centered dan user-friendly pada tata laksana pasien gagal ginjal yang menjalani CAPD untuk menggantikan sistem pencatatan manual yang dipakai selama ini. Aplikasi ini menawarkan keuntungan dari sisi pengguna (dokter, perawat dan pasien) dan bagi stake holder kesehatan (RS dan pemerintah). Pemanfaatan smartphone untuk pendokumentasian data kesehatan pasien melalui aplikasi baru berbasis Android merupakan terobosan untuk tata laksana pasien oleh tim medis dan membuat dokumentasi CAPD yang baik, praktis, informatif, dan mudah diakses. Terobosan ini tidak hanya bermanfaat pada masa pandemi namun juga pada masa new normal.

Aplikasi ini menciptakan platform komunikasi jarak jauh antara pasien CAPD dengan dokter dan perawat, sehingga memberi efisiensi waktu, biaya, dan sumber daya kesehatan. Notifikasi yang muncul segera ketika pasien mengalami masalah dalam CAPDnya juga memungkinkan berkurangnya kejadian komplikasi pada pengguna CAPD. Pemanfaatan aplikasi ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan publik, mengurangi angka kematian akibat gagal ginjal, dapat mendapatkan data akurat untuk pengambilan kebijakan kesehatan publik yang lebih tepat. Aplikasi ini dapat digunakan hingga di layanan primer yang akan terkoneksi dengan pusat. Kunjungan pasien yang minimal membuat sistem ini mampu meningkatkan efisiensi penggunaan biaya BPJS.

Video

Materi

Pengembangan_aplikasi_SICAPD.pdf

Comment

Leave a comment