• Heru Agung Nugrahanto, Audio Ghozy Angkoso, Asri Hikmatuz Zahroh, Deti Rachmawati
  • Tanggal Diubah : 07 September 2022
    Status Registrasi : Sudah Registrasi

DIPSI (Digitalisasi Pendataan Stunting Berbasis Internet of Things)

Deskripsi

Menurut data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) tahun 2017, prevalensi stunting Indonesia menempati urutan kelima terbesar di dunia. Dari 159 juta anak yang stunting di seluruh dunia, 9 juta di antaranya tinggal di Indonesia. Pada tahun 2025 ditargetkan penurunan angka stunting dan wasting pada baduta sebesar 40%.  Untuk mencapai target tersebut, Setwapres telah menyusun Strategi Nasional (Stranas) Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting). Untuk memastikan upaya penurunan prevalensi terimplementasi hingga di tingkat desa melalui Perpres 59 Tahun 2017 dan Permendesa No. 21 Tahun 2020 disusunlah SDGs Desa yang menjadi prioritas penggunaan dana desa di tahun 2021.

Angka kejadian stunting di Indonesia secara merata tersebar di seluruh Indonesia, tidak terkecuali di Pulau Jawa. Salah satu kabupaten/kota dengan angka stunting tertinggi adalah Kabupaten Magelang. Berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2017, angka stunting di Kabupaten Magelang mencapai 37,6 persen menduduki ranking kedua se-Jawa Tengah. Dalam pelaksanaan intervensi penurunan stunting terintegrasi perlu didukung data pengukuran tinggi badan yang akurat, mutakhir, terpadu, dan dapat dipertanggungjawabkan. Sistem informasi stunting yang andal adalah prasyarat penting agar data hasil pengukuran mudah diakses dan dibagipakaikan sebagai dasar tata laksana kasus dan penyusunan kebijakan berbasis bukti (evidence informed policy).

Berdasarkan latar belakang tersebut, tim memiliki gagasan untuk mengembangkan alat pengukuran stunting yang terintegrasi dengan teknologi Internet of Things (IoT) di Desa Pogalan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang. Dengan pemanfaatan teknologi IoT, kader tidak perlu lagi mencatat hasil pengukuran dikarenakan data telah otomatis terekam ke dalam sistem. Dengan otomatisasi tersebut, maka data yang didapatkan akan jauh lebih akurat. Seluruh data yang terekam dalam sistem akan secara otomatis terkalkulasi dalam dashboard yang ditampilkan dalam bentuk grafik sederhana, sehingga diharapkan pihak puskesmas dan pemda dapat memanfaatkan dashboard tersebut dalam menyusun kebijakan dan program pencegahan stunting berbasis data.

Video

Materi

PROPOSAL_INDOHCF.pdf

Comment

Leave a comment