• YANI PERMATASARI
  • Tanggal Diubah : 31 Agustus 2022
    Status Registrasi : Sudah Registrasi

GAMBANG SEMARANG (Golek lAn ndaMpingi iBu ingkAng meteNG, puSkEsMas LAmpeR Tengah bebAs stuntiNG)

Deskripsi

GAMBANG SEMARANG

Golek lAn ndaMpingi iBu ingkAng meteNG, puSkEsMas LAmpeR Tengah bebAs stuntiNG

 

1.              RINGKASAN

GAMBANG SEMARANG (Inovasi Golek lAn ndaMpingi iBu ingkAng meteNG, puSkEsMas LAmpeR Tengah bebAs stunting) merupakan gagasan inovasi Puskesmas Lamper Tengah dalam upaya akselerasi penanganan stunting dengan memfokuskan pada peningkatan status gizi ibu hamil dan stimulasi tumbuh kembang balita di masa pandemi. Inovasi dilaksanakan sejak Januari 2021. Outcome GAMBANG SEMARANG sejalan dengan tujuan SDG’s Ke-2. Inovasi ini dilatarbelangi oleh:

  • Riskesdas 2018 Provinsi Jawa Tengah, balita sangat pendek 11.2%.
  • Balita stunting tahun 2020 Puskesmas Lamper Tengah 17,7%.
  • Riskesdas 2018 Provinsi Jawa Tengah, ibu hamil KEK 19% dan anemia 5%
  • Ibu hamil KEK Puskesmas Lamper Tengah 2020 8.9% dan anemia 38.5%.
  • Selama masa pandemi, jumlah balita yang mendapatkan monitoring pengukuran antropometri hanya 30,78% (354 balita). Aktivitas stimulasi dan deteksi dini tumbuh kembang turun menjadi 7%.
  • Terjadi peningkatan kasus stunting pada tahun 2020, dari 4,8% tahun 2019 menjadi 17,7%  disebabkan terhentinya kegiatan posyandu selama pandemi yang membuat pertumbuhan dan perkembangan balita kurang terpantau. https://smg.city/gizilamteng2020

Keberlanjutan GAMBANG SEMARANG tahun 2022 dikembangkan dalam bentuk Rumah Bintang (Ibu Hamil dan Balita Cegah Stunting), meliputi kelas ibu hamil dan balita, pemeriksaan tumbuh kembang, konseling gizi dan menu sehat. GAMBANG SEMARANG terbukti dapat menurunkan presentase kasus stunting Puskesmas Lamper Tengah tahun 2021 dari 17.7% ke 4.8%.  https://smg.city/gizilamteng2021

 

 

 

2.      IDE INOVATIF

GAMBANG SEMARANG merupakan gagasan inovasi Puskesmas Lamper Tengah sebagai upaya akselerasi penanganan stunting di masa pandemi. Pada masa pandemi (tahun 2020), kondisi stunting di Lamper Tengah dan di tingkat nasional semakin meningkat. Oleh karena itu, gagasan inovasi ini dibuat dan dilaksanakan pada bulan Januari 2021.  Inovasi ini dilatarbelangi oleh:

·         Data Riskesdas 2018 Provinsi Jawa Tengah, kasus stunting baduta sangat pendek sebesar 13,9% dan stunting balita sangat pendek sebesar 11.2%.

·         Kasus stunting tahun 2020 di Puskesmas Lamper Tengah sebesar 17,7% kasus.

·         Data Riskesdas 2018 Provinsi Jawa Tengah, kasus ibu hamil KEK sebesar 19% dan kasus ibu hamil dengan anemia sebesar 5%

·         Kasus ibu hamil KEK di wilayah Puskesmas Lamper Tengah pada tahun 2020 sebesar 8.9% dan ibu hamil dengan Anemia sebesar 38.5%.

·         Balita yang dilakukan pengukuran antropometri tahun 2020 hanya 30,78% (354 balita), stimulasi dan deteksi dini tumbuh kembang turun menjadi 7%.

·         Selain itu terjadi peningkatan kasus stunting dari tahun 2019 sebesar 4,8% menjadi 17,7% pada tahun 2020 disebabkan karena terhentinya kegiatan posyandu selama pandemi yang membuat pertumbuhan dan perkembangan balita kurang terpantau

·         https://smg.city/gizilamteng2020

 

          Berbagai permasalahan tersebut memerlukan adanya solusi dan strategi intervensi dini untuk ibu hamil dan balita. Masa pandemi telah mempengaruhi kondisi perekonomian dan menurunkan daya beli masyarakat menyebabkan berkurangnya asupan gizi masyarakat, penurunan status gizi serta penurunan status kesehatan terutama pada ibu hamil dan balita. GAMBANG SEMARANG diciptkan sebagai upaya akselerasi penanganan stunting di masa pandemi.

 

Inovasi GAMBANG SEMARANG merupakan Kategori III Ketahanan institusi publik di masa pandemi dan antisipasi di masa pasca pandemi covid-19 yang dalam hal ini adalah upaya akselerasi penanganan stunting di masa pandemi.

 

GAMBANG SEMARANG memberikan jawaban dalam pemenuhan gizi ibu hamil dan balita melalui kegiatan pemberian PMT setiap hari Jumat. Di masa pandemi kegiatan-kegiatan penanganan stunting seperti seperti posyandu, kelas ibu hamil dan balita, serta SDIDTK (Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang) terhenti. Melalui GAMBANG SEMARANG Puskesmas Lamper Tengah melakukan pemantauan pertumbuhan balita stunting melalui kunjungan rumah, transfer pengetahuan Kesehatan ibu dan balita melalui WA grup ibu dan balita, serta SDIDTK melalui googleform.

 

Perbedaan penanganan kasus stunting yang secara umum dilakukan  Puskesmas lain dengan GAMBANG SEMARANG sebagai berikut:

 

INDIKATOR

PENANGANAN STUNTING SECARA UMUM

INOVASI

GAMBANG SEMARANG

Sasaran

Balita stunting

Balita stunting, ibu hamil KEK dan Anemia

Pemberdayaan

Petugas Gizi

Petugas Gizi, Bidan, Promkes, kader kesehatan, ibu hamil KEK dan anemia, balita stunting, ibu balita

Pembiayaan

BOK

BOK, Swadaya, Jumat Berkah

Kegiatan

Pemberian PMT, pemeriksaan antropometri

Pemberian PMT, pemeriksaan antropometri, demonstrasi pengolahan PMT, Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang balita stunting, Edukasi kesehatan ibu hamil dan balita

 

Upaya akselerasi penanganan stunting di masa pandemi diawali dengan pendataan ibu hamil KEK dan anemia oleh petugas KIA serta pendataan balita stunting oleh petugas Gizi. Ibu hamil KEK dan anemia serta balita stunting kemudian diberi edukasi kesehatan tentang pemenuhan gizi melalui kegiatan Kelas Ibu Hamil dan Ibu Balita, yang sebelumnya hanya melalui pertemuan tatap muka, pada masa pandemi diaktifkan edukasi kesehatan ibu hamil dan balita melalui WA grup ibu dan balita. Penanganan stunting yang semula hanya berfokus pada pemantauan pertumbuhan balita, dalam inovasi ini dilakukan stimulasi deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang dengan googleform pada tahun 2021 dan diperkuat dengan intervensi di Rumah Bintang pada tahun 2022, hal ini sejalan dengan pengertian bahwa stunting bukan hanya gangguan pertumbuhan saja namun juga perkembangan. Intervensi di Rumah Bintang ditutup dengan kegiatan demontrasi pengolahan PMT oleh petugas gizi. Pemberian PMT yang semula hanya dengan pemberian biskuit balita dan edukasi, diperkuat dengan pemberian makanan tambahan setiap hari Jumat pagi melalui dana swadaya. Berbekal PMT dan edukasi yang di berikan di Rumah Bintang, ibu hamil KEK dan anemia serta balita stunting kemudian dilakukan evaluasi status gizi melalui kunjungan rumah dan janji temu dengan petugas KIA maupun petugas gizi secara kolaboratif.

 

3.      SIGNIFIKANSI

 

Tingginya kasus balita stunting, ibu hamil KEK dan anemia di masa pandemi membutuhkan intervensi kolaboratif dari berbagai pihak. Peran petugas gizi dan bidan dalam memberikan penanganan pada ibu hamil KEK dan anemia serta balita stunting. Peran Kader dalam inovasi ini memberikan dorongan dan motivasi kepada ibu hamil hamil dan ibu balita untuk berperan aktif dalam upaya meningkat status gizi. Pada bulan Januari 2021, dibuat SOP inovasi GAMBANG SEMARANG untuk mendukung upaya penurunan angka stunting melalui kegiatan-kegiatan tersebut.

Inovasi GAMBANG SEMARANG telah dievaluasi baik secara internal maupun eksternal. Evaluasi Internal dilakukan oleh tim mutu serta ketua UKM Puskesmas Lamper Tengah melalui rapat kinerja yang dilakukan setiap bulan sejak tahun 2021 dengan cara mengevaluasi capaian ibu hamil KEK dan anemia serta balita stunting menggunakan form kinerja. Evaluasi eksternal dilakukan Dinas Kesehatan melalui kegiatan supervisi yang dilakukan setiap tahun sekali menggunakan form evaluasi. Evaluasi eksternal juga dilakukan melalui kegiatan FKK yang dihadiri kader kesehatan serta rapat lintas sektor yang dihadiri pemangku wilayah terkait dengan memaparkan capaian kinerja Puskesmas Lamper Tengah. Hasil evaluasi kegiatan GAMBANG SEMARANG yang telah dilakukan, terbukti efektif dan efisien dalam menurunkan kasus ibu hamil KEK dan anemia serta balita stunting di wilayah Puskesms Lamper Tengah, dapat dilihat dari tabel berikut ini:

 

INDIKATOR

SEBELUM GAMBANG SEMARANG

SETELAH GAMBANG SEMARANG

Balita Sunting

203 balita

(17,7%)

60 balita

(4,87%)

Ibu hamil KEK

21 ibu hamil

(8,9%)

18 ibu hamil

(7,3%)

Ibu hamil Anemia

91 ibu hamil

(38,5%)

31 ibu hamil

(12,7%)

 

Manfaat dari adanya inovasi GAMBANG SEMARANG terlihat dari adanya penurunan kasus stunting Puskesmas Lamper Tengah pada tahun 2021. Kasus stunting di wilayah Puskesmas Lamper Tengah tahun 2020 sebesar 17,7% kasus (203 balita), pada tahun 2021 terjadi penurunan menjadi 4,87% kasus (60 balita stunting). Kasus ibu hamil KEK di wilayah Puskesmas Lamper Tengah tahun 2020 sebesar 8.9% kasus, pada tahun 2021 terjadi penurunan menjadi 7,3% kasus ibu hamil KEK. Kasus ibu hamil dengan anemia di wilayah Puskesmas Lamper Tengah tahun 2020 sebesar 38.5% kasus, terjadi penurunan pada tahun 2021 menjadi 12,7% kasus ibu hamil anemia. Manfaat dari inovasi GAMBANG SEMARANG didapatkan dengan pembiayaan yang diminimalkan karena dilakukan secara kolaboratif petugas KIA dan gizi dengan melakukan beberapa kegiatan dalam satu waktu.  https://smg.city/gizilamteng2021

 

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, baik evaluasi internal dilakukan oleh tim mutu serta ketua UKM Puskesmas Lamper Tengah melalui rapat kinerja yang dilakukan setiap bulan sejak tahun 2021 dengan cara mengevaluasi capaian ibu hamil KEK dan anemia serta balita stunting menggunakan form kinerja, maupun evaluasi eksternal yang dilakukan Dinas Kesehatan melalui kegiatan supervisi yang dilakukan setiap tahun sekali menggunakan form evaluasi. Evaluasi eksternal juga dilakukan melalui kegiatan FKK yang dihadiri kader kesehatan serta rapat lintas sektor yang dihadiri pemangku wilayah terkait dengan memaparkan capaian kinerja Puskesmas Lamper Tengah, menghasilkan rekomendasi tindak lanjut penanganan stunting oleh dinas Kesehatan Kota Semarang untuk mengoptimalkan kegiatan dengan memanfaatkan rumah dinas puskesmas sebagai pos pelayanan tumbuh kembang. Rekomendasi tindak lanjut tersebut direalisasikan oleh Puskesmas Lamper Tengah dengan mengembangkan rumah dinas Puskesmas Lamper Tengah menjadi Rumah Bintang, dengan kegiatan meliputi kelas ibu hamil dan balita, pemeriksaan tumbuh kembang, konseling gizi dan menu sehat dalam upaya mendukung akselerasi penanganan kasus balita stunting di Puskesmas Lamper Tengah.

 

 

 

 

2.           KONTRIBUSI THD CAPAIAN TBP

 

GAMBANG SEMARANG merupakan upaya akselerasi penanganan balita stunting dengan memfokuskan pada peningkatan status gizi ibu hamil dan stimulasi tumbuh kembang balita di masa pandemi bertujuan menurunkan kasus stunting melalui pendampingan dan intervensi dini terhadap ibu hamil KEK dan anemia serta balita stunting.

Outcome GAMBANG SEMARANG sejalan dengan tujuan SDG’s Ke-2 yaitu mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk pencapaian target internasional 2025 untuk penurunan stunting dan wasting pada balita, ibu hamil dan menyusui.

 

2.2.1  Prevalensi Balita Stunting, menurunkan angka stunting (pendek dan sangat pendek), untuk itu diperlukan adanya pendampingan baduta dan balita sejak dini. GAMBANG SEMARANG mendukung tujuan SDG’s ini, terbukti dengan adanya penurunan kasus balita stunting di wilayah Puskesmas Lamper Tengah dari tahun 2020 sebesar 17.7% kasus (203 balita) menjadi 7.4% kasus (60 balita stunting) pada tahun 2021.

 

2.2.2  Prevalensi Balita Wasting, menurunkan kasus ibu hamil KEK dan anemia dengan pemberian makanan tambahan serta pendampingan ibu hamil sejak dini. Tujuan SDG’s ini juga dapat tercapai dari adanya kegiatan inovasi GAMBANG SEMARANG, terbukti dari adanya penurunan kasus Ibu hamil KEK pada tahun 2020 sebesar 8.9% menjadi 7,3% kasus pada tahun 2021, serta Ibu hamil dengan anemia pada tahun 2020 dari 38.5% kasus menjadi 12,7% kasus ibu hamil anemia pada tahun 2021. https://smg.city/gizilamteng2021

 

 

 

 

3.           ADAPTABILITAS

 

Stunting merupakan permasalahan nasional yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Daerah-daerah dengan kasus stunting tinggi menurut data Riskesdas 2018 meliputi Provinsi Aceh sebesar 18.9%, Nusa Tenggara Timur 17.4%, dan Kalimantan Tengah sebesar 15.9%. http://labdata.litbang.kemkes.go.id

GAMBANG SEMARANG sangat potensial dan mudah direplikasi fasilitas Kesehatan lain terkait adanya kebijakan percepatan penangan stunting nasional di masa pandemi dan masih banyaknya kasus stunting diberbagai daerah. Kegiatan GAMBANG SEMARANG seperti kelas ibu hamil dan kelas ibu balita, stimulasi dan deteksi dini tumbuh kembang balita, serta pemberian PMT merupakan kegiatan program kesehatan ibu dan anak serta program gizi di semua daerah, hanya saja untuk penanganan stunting dalam GAMBANG SEMARANG lebih difokuskan pada intervensi ibu hamil KEK dan anemia serta balita stunting dengan pemberian stimulasi perkembangan (SDIDTK). Daerah lain mudah mereplikasi inovasi ini karena di setiap daerah pasti tersedia tenaga medis dan paramedis yang terlatih. Kegiatan GAMBANG SEMARANG tidak membutuhkan dana khusus dalam intervensinya, karena memanfaatkan dana BOK yang tersedia di semua fasilitas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Daerah dengan permasalahan yang sama dapat mereplikasi inovasi ini karena artikel tentang GAMBANG SEMARANG mudah diakses dan sudah tersedia pada laman  https://dinkes.semarangkota.go.id/lampertengah/page/229. Inovasi GAMBANG SEMARANG ini telah direplikasi oleh Puskesmas Pandanaran, Kota Semarang yang berlokasi di kecamatan Semaramg Selatan. https://bit.ly/3L6O6iE

 

4.           KEBERLANJUTAN

Sumber daya yang digunakan untuk membuat inovasi GAMBANG SEMARANG dapat di gambarkan dalam tabel sebagai berikut: 

NO.

SUMBER DAYA

PELAKSANA

JUMLAH

FUNGSI

1.

Sumber Daya Manusia

Dokter

1

Pemeriksaan Kesehatan Umum
Bidan

3

1.  Pemeriksaan Kandungan

2.  Pemeriksaan Tumbuh Kembang

Nutrisionis

1

Konseling Gizi
Promotor Kesehatan

1

Edukasi Kesehatan
Kader Kesehatan

2

Pendampingan Ibu Hamil dan balita

2.

Metode

1.   Penyuluhan

2.   Demonstrasi

3.   Tele medicin

Sesuai Kondisi

 

Untuk Meningkat Pengetahuan dan Kepedulian terhadap kesehatan

3.

Dana (Money)

·         BOK

·         Swadaya

Sesuai kondisiPenunjang Kegiatan

4.

Sarana Prasarana

·         Alat Cek HB

·         HB Stick

·         Tensi Meter

·         Pita Lila

·         Timbangan Berat Badan

·         Microtoise

·         Gym Ball

·         Leaflet

Sesuai kondisiPemeriksaan dasar dan  media edukasi

Dalam rangka menggerakkan dan mengoptimalkan sumber daya telah dilakukan kolaborasi dan koordinasi berbagai lintas sektor (Pemerintah Kelurahan, Kecamatan, Kader Kesehatan, Dinas Pengendalian Penduduk di Kecamatan) dan masyarakat. Kemudian sudah juga ditetapkan berbagai regulasi seperti perencanaan, penganggaran, SDM dan sarana prasarana untuk menjamin keberlanjutan dukungan sumber daya bagi pelaksanaan inovasi GAMBANG SEMARANG.

Kegiatan ini mengintegrasikan hubungan antara masyarakat (kader Kesehatan, ibu hamil KEK dan anemia, ibu balita, balita stunting, petugas KIA, serta petugas gizi. Pihak tersebut harus memahami tujuan pentingnya intervensi pada ibu hamil KEK dan Anemia serta balita stunting. Inovasi GAMBANG SEMARANG dari aspek Institusional sudah diatur dan ditentukan keberlanjutannya melalui penetapan SK Inovasi nomor SK/INOVASI/LT/002.1/2021. Keberlanjutan GAMBANG SEMARANG di tahun 2022 akan dikembangkan dalam bentuk Rumah Bintang (Ibu Hamil dan Balita Cegah Stunting), meliputi kelas ibu hamil dan balita, pemeriksaan tumbuh kembang, konseling gizi dan menu sehat.

Aspek sosial dari inovasi dapat terus berlanjut karena dirancang sesuai kebutuhan, karakteristik dan kondisi yang ada di wilayah kerja Puskemas Lamper Tengah, dengan kegiatan yang dilakukan secara kolaboratif antara petugas KIA, petugas gizi, dan promkes yang telah ditetapkan dalam SK Tim nomor SK/INOVASI/LT/002.1/2021. Inovasi ini memberdayakan masyarakat terkait yang merupakan outcome dari inovasi yaitu ibu hamil KEK dan anemia serta balita stunting, juga memberdayakan kader kesehatan yang merupakan lapisan masyarakat paling dekat dengan sasaran inovasi. Inovasi ini merubah pandangan bahwa pencegahan stunting hanya melibatkan peran tenaga kesehatan. https://smg.city/dokumengambangsemarang

Kegiatan GAMBANG SEMARANG dari aspek manajerial sudah dilakukan oleh petugas-petugas terkait yang terlatih. Sebagai contoh, kegiatan kelas ibu hamil dan balita dilakukan oleh Petugas KIA yang telah mengikuti pelatihan kelas ibu hamil dan balita, kegiatan SDIDTK dilakukan oleh tenaga kesehatan yang sudah mempunyai keterampilan terkait. Kegiatan GAMBANG SEMARANG sudah diatur dengan SOP (Standar Operasional Prosedur) dalam pelaksanaannya dalam SOP nomor SOP/INOVASI/LT/002.1/ 2021.

Faktor Kekuatan GAMBANG SEMARANG terbagi menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal:

NO

FAKTOR KEKUATAN

INTERNAL

EKSTERNAL

1

Komitmen Pimpinan

Komitmen pimpinan dalam hal ini telah ditetapkannya SK Inovasi nomor SK/INOVASI/LT/002.1/2021

-

2

Dukungan Sumberdaya

Sumberdaya kegiatan ini didukung oleh SDM yang berpengalaman di bidangnya, seperti petugas KIA (bidan) yang berpengalaman dalam penanganan ibu hamil KEK dan anemia, Petugas gizi dalam penanganan gizi ibu hamil maupun balita, serta dukungan dari petugas promkes terkait promosi kesehatan ibu hamil dan balita

-

3

Dana

-

Dana dalam kegiatan inovasi menggunakan dana BOK dan swadaya

4

Masyarakat

-

Inovasi ini sebagai jawaban dari kebutuhan masyarakat terkait penanganan ibu hamil KEK dan anemia untuk mencegah terjadinya stunting

 

 

Beberapa kendala yang dialami selama melakukan kegiatan inovasi adalah sebagai berikut:

No.

Faktor

Kendala

Upaya pencegahan

1.            

Sasaran

Keengganan ibu hamil untuk menerima program

Sosialisasi dan advokasi dari forkompincam, kepala Kelurahan dan puskesmas

2.

Keberlangsungan

Keberlangsungan inovasi

Merubah sasaran perorangan menjadi komunitas dalam kegiatan yang dilangsungkan di RUMAH BINTANG

3.

Peran Aktif Masyarakat

Kurangnya keaktifan ibu untuk datang ke kelas ibu balita dan ibu hamil

Memberikan sosialisasi dan penerapan SOP

 

Kendala yang dialami kegiatan inovasi dapat dengan mudah teratasi dikarenakan inovasi ini merupakan kegiatan kolaboratif yang melibatkan berbagai pihak kompeten di bidangnya masing-masing. Petugas saling bekerjasama dalam melakukan perannya untuk mendukung keberhasilan inovasi. Tim yang kompeten dan solid, serta keterlibatan masyarakat (ibu hamil KEK dan anemia, serta balita stunting) yang merupakan lini pertama pendukung keberhasilan inovasi dapat memberikan outcome seperti yang diharapkan.

5.           KOLABORASI PEMANGKU KEPENTINGAN

GAMBANG SEMARANG merupakan upaya akselerasi penanganan stunting dengan memfokuskan pada peningkatan status gizi ibu hamil dan stimulasi tumbuh kembang balita di masa pandemi. Manfaat dari adanya inovasi GAMBANG SEMARANG ini terlihat dari adanya penurunan kasus stunting Puskesmas Lamper Tengah pada tahun 2021. Kasus stunting Puskesmas Lamper Tengah tahun 2020 sebesar 17,7% kasus (203 balita), pada tahun 2021 terjadi penurunan menjadi 4,87% kasus (60 balita).

Keberhasilan inovasi GAMBANG SEMARANG tidak lepas dari keterlibatan secara aktif dengan beberapa pemangku kepentingan mulai dari merancang, melaksanakan, mengevaluasi, dan memastikan keberlanjutan program inovasi. Peran masing-masing pemangku kepentingan dapat diuraikan sebagai berikut:

NOPEMANGKU KEPENTINGAN

PERAN

MerancangMelaksanakanMengevaluasiKeberlanjutan
1.Walikota Semarang

-

-

-

Memberi dukungan dalam bentuk komitmen dan arahan
2.Dinas Kesehatan Kota Semarang

-

-

Melakukan evaluasi inovasi kaitannya dengan keberhasilan pencapaian cakupan kinerjaMemberi bimbingan, arahan dan evaluasi
3.Camat Semarang Selatan

-

-

-

Memberi bimbingan, arahan dan evaluasi
4.PuskesmasMembuat rancangan kegiatan inovasiMelaksanakan semua kegiatan inovasi secara kolaboratif

-

-

5.PKK

-

Menggerakkan ibu hamil KEK dan anemia serta balita stunting untuk  mengikuti kelas ibu hamil dan balita

-

Memantau keberlangsungan program
6.Kepala Kelurahan

-

-

-

Memberikan dukungan dan menggerakkan peran serta masyarakat

 

Materi

GAMBANG_SEMARANG_FORMAT_150422_FIX_BANGET_(1).docx

Comment

Leave a comment