“Lasada (Lansia Sehat Aktif dan bahagia)” adalah pelayanan upaya kesehatan masyarakat pada lansia di wilayah kerja dengan membuat wadah bagi lansia untuk tetap bisa produktif dan bahagia . Inisiatif inovasi “Lasada” bertujuan untuk melayani: 1. Meningkatkan kualitas hidup, kualitas pelayanan dan keselamatan lansia (pasien usia ≥ 60 tahun). Jumlah Lansia di wilayah kerja Puskesmas Tambakaji kurang lebih ada 3675 jiwa. 2. Ada beberapa Kelompok lansia di wilayah kerja yang berpotensi dikembangkan menjadi sarana yang dapat di manfaatkan oleh para lansia untuk mengembangkan hobi, sehingga lansi lebih aktif, produktif dan bahagia 3. Meningkatkan kemandirian lansia. Dari tujuan tersebut diharapkan Puskesmas Tambakaji mampu memberikan pelayanan lansia secara terpadu dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat dengan membentuk kelompok teman sebaya/ kelompok lansia/ poksila di wilayah kerja dengan melibatkan beberapa aspek keilmuan dan profesi. | |
2. Keselarasan dengan kategori yang dipilih (Bobot 5%) | • Jelaskan keterkaitan inovasi dengan kategori yang dipilih. • Maksimal 100 kata. |
“Lasada” adalah inovasi kesehatan. pelayanan diberikan kepada pasien usia ≥ 60 tahun yang memiliki lebih dari 1 (satu) penyakit fisik dan / atau psikis, memiliki satu penyakit dan mengalami akibat penurunan fungsi organ, psikologis, sosial, ekonomi dan lingkungan. Inovasi ini sejalan dengan goals SDGs bidang poin ketiga dan keenam belas, yaitu: - Good Health and Well-being (Hidup sehat dan sejahtera), - Peace, Justice and Strong Institutions (Perdamaian, keadilan, dan institusi kuat) Inovasi selaras dengan Standar pelayanan minimal PMK RI No 43/ 2016 dan PMK RI No 25/2016.tentang Rencana Aksi Nasional Kesehatan Lanjut Usia https://bit.ly/3ciUm5s Kedua unsur terpenuhi dengan satu kegiatan, dengan terpadu sehingga dapat memelihara kesehatan secara berkelanjutan bagi lansia,yang sakit dapat sehat Kembali, maniri dan produktif serta menambah angka harapan hidup lansia di Kota Semarang.
|
Aspek Yang Dinilai | Deskripsi |
3. Signifikansi (Arti Penting)
(Bobot 15%) | • Inisiatif tersebut harus berdampak positif terhadap kelompok-kelompok penduduk, termasuk kelompok yang rentan (yaitu anak-anak, perempuan, orang tua, orang cacat, dll.) dalam konteks negara atau wilayah Anda. • Jelaskan bagaimana inisiatif ini berperan penting dalam mengatasi kekurangan/ kelemahan tata kelola, administrasi umum atau pelayanan publik di suatu negara atau wilayah tertentu. • Maksimal 200 kata. |
Inovasi “Lasada” ini memberikan pelayanan terpadu dan paripurna dengan pendekatan pelayanan kepada pasien Lanjut Usia maksimal secara paripurna kepada Lansia di wilayah kerja, dimana dibentuk beberapa kelompok – kelompok lansia di wilayah kerja yang disesuaikan dengan hobi atau kesukaan dari lansia Adapun dampak yang diharapkan : 1. Meningkatkan kepesertaan lansia di poksila. 2. Meningkatkan keaktifan dan produktif pada lansia. 3. Meningkatkan kemandirian lansia. | |
4. Inovasi (Kebaruan atau Keunikan atau keaslian) (Bobot 20%) | • Jelaskan sisi inovatif dari inovasi ini dalam konteks wilayah anda. • Maksimal 100 kata |
Keunikan pelayanan lanisa dengan Inovasi Lasada adalah pelaksanaan kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dengan sasaran Lansia (usia usia ≥ 60 tahun) dengan tujuan peningkatan kemandirian lansia dengan memberdayakan lansia dan pelaksanaan pertemuan atau kegiatan yang dihadiri oleh lansia dan dokter serta berbagai disiplin ilmu (interdisipliner)secara rutin dan berkelanjutan.
Bermula dari evaluasi bidang pelayanan UKM dimana capaian kunjungan pasien lansia kurang dan kasus penyakit PTM pada lansia tinggi serta tingkat kemandirian lansia rendah. Banyak kelompok2 lansia yang sudah ada seperti kelompok mengaji , kelompok senam dll tetapi pemanfaatan oleh lansia masih rendah. Maka berdasarkan hal tersebut munculah Inovasi Lasada dimana dalam inovasi ini lebih mengoptimalkan kelompok lansia yang sudah ada menjadi lebih menarik dan mempunyai kegiatan -kegiatan terpadu yang dapat di meningkatkan kemandirian lansia agar lebih aktif, produktif dan bahagia.
Pelayanan Inovasi ini terintegrasi dengan menggunakan sistem yang berbeda berbagai disiplin ilmu (interdisipliner) antara lain konsultasi gizi . konsultasi farmakologi, konsultasi dokter, kebugaran jasmani, lintas sektor untuk UMKM sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lansia, serta kunjungan/pembinaan pada lansia yang sakit dirumah (home care/perkesmas)
|
Aspek Yang Dinilai | Deskripsi | |
• | Jelaskan apakah dan bagaimana keberlanjutan dari inovasi ini (meliputi aspek-aspek social, ekonomi dan lingkungan). | |
• | Maksimal 200 kata | |
Aspek Yang Dinilai | Deskripsi | |
“Lasada ” mendapatkan dukungan untuk dapat tetap berjalan dari tahun ke tahun untuk mencapai pelayanan Lansia yang paripurna. Diharapkan lansia menularkan ilmunya kepada lansia disekitarnya untuk hidup lebih sehat, mandiri dan produktif. Pelayanan Inovasi Lasada dilihat dari berbagai aspek yaitu :
1. Aspek Sosial. (a) Pelayanan UKM dan UKP pada lansia yang terintegrasi (b). memberikan wadah pelayanan yang lebih dekat dengan lansia. (c) peningkatan pelayanan terhadap pasien lanjut usia dalam satu area terpadu.
2. Aspek Ekonomi. Dapat mencegah efek komplikasi terhadap penyakit, dimana lansia dapat mendeteksi resiko komplikasi penyakit secara mandiri, misal dengan menjaga kadar gula darah dalam batas normal. Aplikasi pengembangan pelayanan Conter (konsultasi Dokter ) dengan kemudahan penggunaan pelayanan bila lansia ada keluhan dirumah , hal ini Efektif dari dari sisi waktu baik bagi petugas, pasien maupun keluarga pasien dan efisien dari sisi pembiayaan tanpa menggunakan biaya transportasi.
3. Aspek Lingkungan. lansia menjadi lebih tahu bagaimana cara menjaga kesehatan dan merawat diri dengan adanya berbagai macam kegiatan dari berbagai disiplin ilmu salah satunya pengembangan tanaman obat keluarga (TOGA) dan pemanfaatan lingkungan lainya untuk kesehatan.
4. Aspek Psikologis. Lansia merasa dirinya masih berharga dan berfungsi dengan melibatkan mereka dalam semua kegiatan yang sudah disediakan oleh Tim pemberdayaan Puskesmas Tambakaji Kota Semarang. | ||
7. Dampak (Bobot 15%) | • Apakah inovasi ini telah dievaluasi secara resmi skala dampaknya, melalui evaluasi internal atau eksternal misalnya evaluasi yang dilakukan oleh APIP atau lembaga lain yang relevan. √ Ya □ Tidak |
| • Jika ya, Jelaskan bagaimana • Maksimal 100 kata.
inovasi ini dievaluasi dampaknya pada: a. Target/kelompok sasaran :lansia, harapan hidup di Kota Semarang selaras dengan Angka Harapan Hidup Provinsi Jateng b. Kelompok masyarakat di luar kelompok sasaran : lansia tidak tergantung dengan keluarga dan dapat memenuhi kebutuhan secara mandiri. Respon tanggap dari tetangga sekitar c. Aspek tata pemerintahan instansi ( misalnya efisiensi penggunaan obat, efisiensi waktu layanan, efisiensi tata kelola anggaran, perbaikan proses bisnis, kolaborasi antar unit kerja/perangkat daerah dan/atau pemangku kepentingan lainya; tingkat akuntabilitas)
|
• Indikator-indikator apa yang digunakan dalam evaluasi itu Contoh: - ketersediaan sumber daya dan kesiapsiagaan petugas kesehatan dalam menangani malaria - pencapaian target yang dicapai oleh Puskesmas • Maksimal 100 kata.
Indikator Internal : 1. Jumlah kunjungan lansia. 2. Laporan berkala. 3. Rapat rutin manajemen 4. Monitoring hasil layanan. 5. Masukan pasien/pihak penyedia.
Indikator Eksternal : 1. SPM . Monitoring kegiatan oleh Tim UKM Puskesmas Tambakaji .
|
Aspek Yang Dinilai | Deskripsi | |
• Gambarkan/apa hasil evaluasi tersebut? Contoh: Hasil evaluasi formal yang dilakukan pada tahun 2016 terdapat 5 Puskesmas dengan kinerja Baik, 13 Puskesmas dengan kinerja sedang dan 6 Puskesmas memiliki kinerja yang masih kurang. • Maksimal 100 kata.
Dampak perbaikan layanan ini dirasakan oleh : 1. Masyarakat pengguna layanan mendapatkan kepastian pelayanan bagi Lansia 2. Manajemen Puskesmas : peningkatan kunjunganpasien baru dan mempertahankan jumlah kunjungan pasien lama 3. Sumber daya lain yang mendukung pelayanan yang menjamin akuntabilitas. 4. Dinas Kesehatan dan Pemerintah Kota Semarang memperoleh citra positif sebagai Pemerintah yang memiliki Puskesmas yang memberikan pelayanan yang paripurna kepada Lansia sehingga citra Puskesmas menjadi lebih positif Dampak lain dari inovasi ini terjalinnya kolaborasi lintas sektor di Pemerintah Kota Semarang. | ||
• Indikator-indikator apa yang digunakan evaluasi itu • Maksimal 100 kata | dalam | |
| Indikator yang digunakan | |
1. Jumlah Capaian SPM Pelayanan Usia Lanjut tercapai | ||
2. Tingkat Kemandirian Lansia Meningkat | ||
3. Usia Harapan Hidup meningkat | ||
4. SKM : kesesuaian layanan pada lansia | ||
• Gambarkan/apa hasil evaluasi tersebut? • Maksimal 100 kata |
|
Aspek Yang Dinilai | Deskripsi |
8. Keterlibatan pemangku kepentingan (Menekankan kerjasama/kolabora si, keterlibatan, koordinasi,kemitraa n dan inklusif). Bobot 10 % | • Jelaskan pemangku kepentingan mana yang terlibat, dan apa peran dan kontribusi mereka dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi inovasi ini. • Maksimal 200 kata. |
1. Internal : (a) Manajemen Puskesmas berperan dalam merumuskan dan memutuskan kebijakan, alur dan regulasi sistem serta memonitoring dan mengevaluasi system yang berjalan. (b) Tim UKM yaitu Upaya Kesehatan masyarakat berperan dalam edukasi dan pengorganisasian petugas dalam monitoring pasien lanjut usia. 2. Eksternal: (a) Lansia dan masyarakat lainnya yang berperan dalam memberikan keluhan dan masukan terkait masalah pelayanan pada lansia. (b) Kemenpan RB dan masyarakat luas yang berperan memberikan masukan dalam penilaian indeks persepsi masyarakat tentang pelayanan lansia Puskesmas Tambakaji Kota Semarang (d) Lembaga independen pemantau pelayanan publik dan keterbukaan informasi publik berperan dalam evaluasi capaian standar pelayanan publik secara periodik sehingga memperoleh gambaran masalah utama layananan Puskesmas. Masyarakat dilibatkan dalam hal pemberdayaan masayarakat, Misal jadi jumantik. Mulai dari formulasi sampai evaluasi
| |
Aspek Yang Dinilai | Deskripsi |
9. Pelajaran yang dipetik (Bobot 10%) | • Gambarkan pelajaran apa yang dipetik, serta usulan ide agar inovasi ini dapat ditingkatkan lebih lanjut atau gambarkan kekhususan inovasi yang membuat inovasi ini luar biasa yang membawa perubahan yang lebih cepat dan lebih luas. • Maksimal 100 kata. |
Perlunya komitmen dari semua bidang untuk menjaga keselarasan kinerja Lansia secara terpadu, dimana diharapkan resolusi menjadi pedoman inovasi selanjutnya. 1. Membangun komitmen dan kedisiplinan dalam mengembangkan inovasi dengan cara koordinasi dan komunikasi berkelanjutan dengan membentuk kelompok lansia. 2. Kemudahan akses. Bagi pasien (lansia) dan petugas. Dimana petugas yang datang kepada lansia dengan prinsip jemput bola 3. Pengembangan inovasi secara berkesinambungan dengan adanya sistem terpadu yang dapat di kontrol langsung oleh masyarakat. |