• MAYRIL YUSRIN SYARFINA
  • Tanggal Diubah : 07 September 2022
    Status Registrasi : Sudah Registrasi

LIDI ASEK (Literasi Gigi Digital Anak Sekolah

Deskripsi

LiDi ASek

Literasi Gigi Digital Anak Sekolah

E-HEALTH LITERASI GIGI MULUT BAGI ANAK SEKOLAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ROWOSARI

 

 

1.           LATAR BELAKANG

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan program Revitalisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) melalui Sekolah Sehat untuk mewujudkan anak Indonesia yang sehat, kuat, dan cerdas berkarakter. Dalam peluncuran tersebut, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mengajak pemerintah, sekolah, dan seluruh pemangku kepentingan bergotong royong untuk merevitalisasi UKS sebagai upaya promosi kesehatan warga sekolah.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa kesehatan menjadi hal penting bagi anak di masa pertumbuhannya “Dengan terciptanya Usaha Kesehatan Sekolah yang efektif diharapkan dapat mendukung terciptanya peserta didik yang sehat dan berkualitas yang merupakan investasi bangsa. Sehat sekolahku, Sehat Indonesiaku,”.

UKGS adalah suatu komponen UKS dan merupakan strategi teknis pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi anak sekolah yang pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan tumbuh kembang anak.

Tingginya prevalensi karies serta rendahnya pengetahuan memelihara kebersihan mulut bagianak-anak sekolah dasar di masa pandemi COVID-19 disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu(1) minimnya fasilitas dalam mempromosikan UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah), serta (2) kurangnya jam kunjungan petugas masa pandemi. Media UKGS yang telah ada seperti
poster, video, PPT hingga saat ini masih dianggap membosankan, dan hasil
belajar yang tidak meningkat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka diperlukan
inovasi UKGS yang menyenangkan, murah, dapat dibawa pulang, efektif, dan informasinya akurat.

Lidi Asek (Literasi Digital Anak Sekolah) dikembangkan sebagai salah satu upaya meningkatkan pengetahuan pada Anak Sekolah. Dan disisi lain adanya media promosi ini juga bermanfaat bagi pengunjung puskesmas Rowosari yang berusia 7-15 tahun.

Dampak

Dampak bila isu Rendahnya pengetahuan Anak Sekolah mengenai gigi berlubang
(karies) di Puskesmas Rowosari tidak diselesaikan adalah:
1. Rendahnya pengetahuan Anak Sekolah mengenai cara melakukan
pencegahan gigi berlubang menyebabkan tingginya angka kasus gigi
berlubang,
2. Apabila terjadi gigi berlubang yang sudah dalam, hal ini dapat mengakibatkan
nyeri yang tidak tertahankan, sehingga aktifitas sehari-hari akan terganggu.
3. Pada kasus gigi berlubang di anak sekolah, hal ini akan mempengaruhi tumbuh
kembang anak dikemudian hari. Serta rasa sakit yang ditimbulkan akan
menyebabkan hilangnya konsentrasi pada saat sedang melakakukan
pembelajaran disekolah dan berdampak pada menurunnya nilai akademik
siswa.

Video

Materi

PROPOSAL.docx

Comment

Leave a comment