• Yetti Sukardi, SKM, MKL
  • Tanggal Diubah : 15 September 2022
    Status Registrasi : Sudah Registrasi

KELOLA LIMBAH CINTA LINGKUNGAN ANDA, HEBAT!! (“KELINCI LINCAH”)

Deskripsi

A.      Latar Belakang

Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan untuk umum dan tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat sehingga dapat memungkinkan terjadinya penularan penyakit kepada pasien, petugas rumah sakit, maupun masyarakat sekitar rumah sakit. Untuk menghindari risiko penularan penyakit yang dihasilkan dari kegiatan pelayanan kesehatan oleh rumah sakit, maka perlu didukung dengan kondisi lingkungan rumah sakit yang nyaman dan bersih melalui upaya pelayanan sanitasi rumah sakit yang teroganisir dan terencana.

Dilihat dari jenis pelayanan RSUD Arifin Achmad yang semakin meningkat dan sebagai rumah sakit kelas B pendidikan serta pusat rujukan rumah sakit lainnya di Provinsi Riau yang mempunyai fungsi dan tugas memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara paripurna, dimana kegiatannya tidak saja memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitarnya, tetapi juga kemungkinan dampak negatif yang berakibat pembuangan sampah domestik dan limbah padat medis non infeksius.

Dari data laporan pengelolaan timbulan sampah domestik tahun 2022, dihasil sampah domestik sebanyak 1163 kg perhari seperti kertas bekas, botol mineral, kotak makanan dan limbah padat medis non infeksius seperti botol infus dan jerigen/kemasan B3 yang bisa didaur ulang sebanyak 5 kg perhari, begitu juga sampah kertas berupa status pasien yang tidak aktif  berobat di rumah sakit setelah dinyatakan inaktif oleh Badan Arsip Provinsi Riau.

1.    Timbulan sampah tersebut, jika tidak dikelola dengan benar akan terus menggunung yang tentunya akan menjadi pengaruh buruk bagi penghuni rumah sakit maupun masyarakat sekitarnya. Bahkan berpotensi rumah sakit untuk mencemari lingkungan akan mempengaruhi terjadinya pemanasan global seperti penggunaan plastik secara berlebihan dan eksploitasi hutan untuk diolah menjadi kertas. Terlebih lagi Rumah Sakit Arifin Achmad yang dikelilingi Jalan Diponegoro, Jalan Mustika, Jalan Hang Tuah dan Jalan Kartini dengan area seluas 8,1 Hektar, tentunya suatu waktu akan terpenuhi dan dicemari oleh sampah yang akan berpotensi seperti : tempat berkembang biaknya vektor, mempersempit lahan, dapat mencemari tanah dan air serta mengganggu estetika (bau dan keindahan)

. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu pemikiran, inovasi, atau suatu metode dalam mengatasi permasalahan timbulan sampah domestik dan limbah padat medis non infeksius di RSUD Arifin Achmad. Dengan judul “KELINCI  LINCAH” KELOLA LIMBAH CINTA LINGKUNGAN ANDA, HEBAT!!

B.       PEMBAHASAN

Maka untuk mengurangi timbulan sampah domestik dan limbah padat medis non infeksius yang dihasilkan dari RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau yang menjadi beban pada TPS Domestik dan TPA dengan melaksanakan daur ulang pada sampah domestik dan limbah medis non infeksius.

RSUD Arifin Achmad dalam upaya penanganan sampah telah menggunakan metode 3R yaitu dengan tahap berikut :

1.         R ke-1 (Reduce)

Reduce adalah upaya untuk mengurangi volume sampah pada sumber penghasil sampah dan bahkan dapat dilakukan sejak sebelum sampah dihasilkan dengan cara merubah pola konsumtif, yaitu merubah kebiasaan boros dan menghasilkan banyak sampah menjadi hemat/efisiensi dan sedikit sampah. Untuk pengelolaan sampah pada metode ini di RSUD Arifin Achmad yaitu dengan cara :

a.    Penyediaan air minum galon disetiap ruangan RSUD Arifin Achmad untuk mengurangi penggunaan air minum kemasan botol

b.    Pencatatan dan pelaporan menggunakan sistem IT

c.    Absensi seluruh petugas RSUD menggunakan sistem IT

d.    Penggunaan tinta isi ulang dan hand sanitaizer isi ulang

e.    Pembayaran gaji non tunai sehingga tidak menggunakan amplop.

2.         R ke-2 (Reuse)

Reuse adalah mengunakan kembali barang bekas yang dapat dipakai ulang tanpa mengolahnya terlebih dahulu. Pengelolaan sampah ini dilakukan pada sumber penghasil sampah di RSUD Arifin Achmad dengan cara :

a.     Penggunaan kertas bolak balik

b.     Penggunaan kardus bekas untuk tempat penyimpanan arsip.

3.         R ke-3 (Recycle)

Recycle adalah upaya memanfaatkan  kembali sampah melalui daur ulang setelah melalui proses pengolahan tertentu. Di RSUD Arifin Achmad pengelolaan sampah dilakukan dengan pemanfaatan  kembali sampah melalui daur ulang secara langsung /mandiri yang telah dilakukan adalah pembuatan lubang Biopori. Lubang biopori yang telah dibuat pada tahun 2021 sebanyak 5 lubang, dan tahun 2022 ditambah menjadi 15 lubang. Hasil panen rata-rata per lubang biopori sebanyak ± 1 kg yang digunakan untuk pupuk tanaman yang ada di halaman RSUD Arifin Achmad.

Selanjutnya pemanfaatan kembali sampah melalui daur ulang secara tidak langsung dikelola melalui Bank Sampah RSUD Arifin Achmad bekerja sama dengan bank Bank Sampah Unilak. Adapun jumlah unit di RSUD Arifin Ahcmad yang tergabung Bank sampah RSUD Arifin Achmad sampai pada Juni tahun 2022 sebanyak 21 unit dengan 43 nasabah, sehingga dapat memperkecil kebocoran akibat praktek jual beli yang tidak legal, mengurangi biaya akibat pengolahan limbah B3 oleh pihak 3 (transporter dan pemusnah lanjutan), dan menambah income pendapatan bagi petugas cleaning service didalam penanganan sampah dometik dan limbah padat medis non infeksius.

D.    PENUTUP

1.    Apabila sampah domestik dan limbah padat medis non infeksius tidak dikelola dengan baik maka akan menimbulkan tumpukan sampah TPS RSUD Arifin Achmad Provinsi dan TPA yang akan berpotensi seperti : tempat berkembang biaknya vektor, mempersempit lahan, dapat mencemari tanah dan air serta mengganggu estetika (bau dan keindahan)

2.    Pengelolaan sampah domestik dan limbah padat medis non infeksius telah menggunakan metode 3r (Reduce, Reuse dan Recycle)

3.    Pengelolaan sampah domestik dan limbah padat medis non infeksius di RSUD Arifin Achmad lanjutan yaitu dengan pembuatan lubang Biopori dan Bank Sampah.

Video

Materi

KELINCI_LINCAH.pdf

Comment

Leave a comment