• NI MADE WAHYU SASTRIANI, S. KM
  • Tanggal Diubah : 15 September 2022
    Status Registrasi : Sudah Registrasi

KADER SIMPATIK (KADER SISWA PEMANTAU JENTIK NYAMUK)

Deskripsi

Latar Belakang

KADER SIMPATIK” (Kader Siswa Pemantau Jentik Nyamuk). Dipilihnya siswa sekolah sebagai kader oleh karena pendidikan kesehatan lebih efektif jika ditanamkan sejak dini. Upaya yang dilakukan melalui pemberdayaan anak sekolah diharapkan secara bertahap mampu  merubah pola pikir/orientasi masyarakat, peranserta aktif dan kemauan masyarakat dalam rangka mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayahnya.

Di Kabupaten Jembrana, Khususnya di wilayah kerja UPT. Puskesmas I Negara kasus penyakit DBD tahun 2016 sebanyak 144 kasus, Angka Bebas Jentik (ABJ ) 52,84%. Tahun 2017 jumlah kasus sebanyak 72 kasus, Angka Bebas Jentik 55, 30%. Hal ini menunjukkan jumlah kasus DBD di wilayah UPT. Puskesmas I Negara tahun      2016 – 2017 sudah mengalami penurunan namun demikian bila dilihat dari Angka Bebas Jentik (ABJ) masih jauh dari target yang diharapkan yaitu sebesar 95%, hal ini berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah kasus DBD. Kehadiran masyarakat untuk ikut serta pada saat pelaksanaan gertak PSN yang dilaksanakan setiap minggu sesuai dengan jadwal dan tempat yang telah disepakati antara desa/kelurahan dengan puskesmas, belum seperti yang diharapkan, yaitu minimal 30% dari jumlah KK tempek di lokasi kegiatan gertak PSN. Rata-rata jumlah KK tempek di lokasi kegiatan gertak PSN antara 50-70 KK sedangkan yang hadir dalam gertak PSN anatara 5-8 orang (10-11%). Orientasi masyarakat dalam mengatasi masalah penyakit DBD masih kepada penyembuhan penyakit dan pemberantasan vector nyamuk melalui fogging/pengasapan dari pada 3 M plus.

Rendahnya angka bebas jentik (ABJ) di wilayah UPT Puskesmas I Negara di sebabkan oleh karena : Tingkat pengetahuan masyarakat tentang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), cara pemberantasan jentik nyamuk/vector penularan penyakit dan kemauan masyarakat melaksanakan gertak PSN di rumah masing-masing masih kurang.

Dari latar belakang di atas, dalam upaya meningkatkan angka bebas jentik (ABJ) kami membuat suatu inovasi Kader Simpatik di SDN No. 2 Banjar Tengah.

 Maksud dan Tujuan.

Kegiatan inovasi Kader Simpatik memiliki tujuan sebagai berikut :

Tujuan Umum.

Memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tatanan rumah tangga khususnya tentang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Tujuan khusus

1. Terbentuknya Kader Simpatik (Siswa Pemantau Jentik) di sekolah yang nantinya sebagai kader pemantau jentik di rumah masing-masing    (Satu rumah satu kader pemantau jentik nyamuk) diharapkan mampu memotivasi keluarga dan masyarakat sekitar untuk               melaksanakan GERTAK PSN

2.  Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit DBD dan penanggulangan nyamuk/vector penyebaran penyakit DBD.

3. Adanya perubahan pola pikir/orintasi masyarakat tentang cara yang efektif dalam penanggulangan nyamuk/vektor penularan penyakit    DBD melalui gerakan 3 M Plus

Sasaran

Untuk tahap awal kegiatan inovasi pembentukan dan pembinaan Kader Simpatik dilaksanakan di SDN No. 2 Banjar Tengah, dilaksanakan pada Bulan Januari 2018. Hal ini oleh karena keterbatasan sumber daya yang ada dan agar kegiatan pembinaan Kader Simpatik dapat dilaksanakan secara maksimal.

Rencana Kegiatan.

Tahap awal dari perencanaan inovasi Kader Simpati adalah dengan mengumpulkan data cakupan program P2 DBD di Kelurahan Banjar Tengah tahun 2016 dan 2017, yang kemudian dilakukan analis, didapatkan hasil sebagai berikut : jumlah kasus DBD tahun 2016 (7 kasus), tahun 2017 (5 kasus). Angka Bebas Jentik (ABJ) tahun 2016 (40.51%), tahun 2017 (45.75%). Tingkat partisipasi/kehadiran masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan GERTAK PSN tahun 2016 (6.93%), tahun 2017 (8.73%).

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang penyakit DBD pada tahun 2017 dilakukan penyebaran kuesioner di posyandu balita dan lansia yang ada di Kelurahan Banjar Tengah. Dari 207 responden diperoleh hasil sebagai berikut : tingkat pengetahuan baik sebanyak 40 responden (19.32%), tingkat pengetahuan cukup 52 responden (25.12%) dan tingkat pengetahuan kurang 115 responden (25.12%). Sebanyak 125 responden (60.39%) berpendapat bahwa pemberantasan jentik nyamuk yang paling efektif melalui foging atau pengasapan.

Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan inovasi Kader Simpatik  di SDN No 2 Banjar Tengah dilaksanakan terintegrasi dengan program Promkes dan P2 DBD,  dilakukan oleh tim yang terdiri dari  bidan wilayah, pelaksana program Promkes, pelaksana program Kesehatan Lingkungan, pelaksana program P2 DBD dan pelaksana program UKS. Sebagai penenggungjawab adalah Kepala UPT. Puskesmas I Negara. Kegiatan pembinaan Kader Simpatik meliputi penyuluhan tentang penyakit DBD, dan pemantauan jentik. Setiap Kader Simpatik diberikan buku saku Kader Simpatik. Kegiatan pemantauan jentik oleh Kader Simpatik di sekolah dan di rumah warga yang ada di sekitar sekolah dilaksanakan secara berkala setiap hari Jumat dibawah pengawasan ibu dan bapak guru. Hasil kegiatan pemantauan jentik oleh Kader Simpatik dilaporkan  kepada kepala sekolah, selanjutnya dilaporkan ke puskesmas melalui pengelola program P2 DBD. Kegiatan gertak PSN yang dilaksanakan oleh tim puskesmas juga terintegrasi dengan Kader Simpatik, yaitu dengan melibatkan Kader Simpatik pada saat kegiatan gertak PSN. 

Untuk mendukung keberhasilan inovasi Kader Simpatik di SDN No. 2 Banjar Tengah, meningkatkan pengatahuan masyarakat, cakupan program Promkes dan P2 DBD dilakukan penyuluhan tentang penyakit DBD kepada masyarakat oleh petugas puskesmas. Evaluasi kegiatan Kader Simpatik yaitu pemantauan jentik yang dilaksanakan di sekolah dan di rumah warga sekitar lingkungan sekolah dilaksanakan setiap tiga (3) bulan sekali.

 Hasil Kegiatan Inovasi.

Hasil kegiatan pemantauan jentik oleh Kader Simpatik di sekolah : kamar mandi/WC, kantin dan halaman sekolah pada tri wulan I dan II masih ditemukan jentik nyamuk, dan pada tri wulan III dan IV tidak ditemukan jentik nyamuk, hal ini menunjukkan adanya peningkatan. Sedangkan hasil pemantauan jentik nyamuk di rumah warga yang ada di sekitar sekolah : Angka Bebas Jentik (ABJ) tahun 2018 sebagai berikut : Bulan Maret 35.21%, Bulan Juni 57.69%, Bulan September 68.12% dan di Bulan Desember 86.66%. Hal ini menunjukkan partisipasi/kesadaran masyarakat dalam melaksanakan GERTAK PSN juga meningkat.

Hasil Kegitan Program

Adapun hasil kegiatan program P2 DBD, kegiatan GERTAK PSN di Kelurahan Banjar Tengah sebelum dan setelah terbentuknya Kader Simpatik sebagai berikut : jumlah kasus DBD tahun 2016 (7 kasus), tahun 2017 (5 kasus) dan tahun 2018 tidak ada kasus. Angka Bebas Jentik (ABJ) tahun 2016 (40.51%), tahun 2017 (45.75%) dan tahun 2018 (86.66%). Tingkat partisipasi/kehadiran masyarakat dalam pelaksanaan  kegiatan GERTAK PSN tahun 2016 (6.93%), tahun 2017 (8.73%) dan tahun 2018 (15%)

Berdasarkan hasil kegiatan inovasi Kader Simpatik di SDN No 2 Banjar Tengah, kegiatan pemantauan jentik yang dilaksanakan oleh Kader Simpatik di rumah warga sekitar sekolah yang dilaksanakan dari Bulan Pebruari sampai dengan Bulan Desember 2018 dan di evaluasi setiap tiga (3) bulan, dilihat dari angka bebas jentik (ABJ) sudah menunjukkan adanya peningkatan. Namun demikian belum mencapai target yang diinginkan. Demikian juga halnya apa bila dibandingkan dengan hasil cakupan program P2 DBD  di Kelurahan Banjar Tengah setelah dibentuk Kader Simpatik, angka bebas jentik (ABJ) di tahun 2018 mengalami peningkatan yang cukup bermakna dibandingkan dengan tahun 2016 – 2017, walaupu belum mencapai target (95%). Hal ini disebabkan oleh karena :

a.         Belum semua warga masyarakat memahami tentang penyakit DBD dan cara pemberantasan jentik nyamuk melalui 3M plus

b.         Partisipasi masyarakat untuk melaksanakan pemberantasan jentik nyamuk di rumah masing-masing masih kurang.

Upaya Pemecahan Masalah

Berdasarkan beberapa permasalahan di atas, maka perlu kiranya melakukan upaya pemecahan masalah agar kegiatan Kader Simpatik dalam upaya meningkatkan peran serta warga masyarakat untuk berperan aktif berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), khususnya melaksanakan pemberantasan jentik di rumah masing-masing dan agar kegiatan Kader Simpatik nantinya dapat bersinergi dengan kegiatan  program Promkes dan P2 DBD dalam upaya meningkatkan cakupan angka bebas jentik (ABJ), maka upaya pemecahan masalah yang dilakukan antara lain :

1.      Sekolah :

a.       Menyarankan kepada sekolah agar kegiatan dan pembinaan Kader Simpatik selanjutnya dikoordinir oleh sekolah.

b.      Menyarankan kepada sekolah agar kegiatan pemantauan jentik oleh Kader Simpatik di sekolah dan dirumah warga sekitar sekolah              tetap dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan.

c.       Pengawasan dan evaluasi Kader Simpatik pada saat pelaksanaan kegiatan pemantauan jentik di sekolah maupun di rumah warga              sekitar sekolah oleh ibu dan bapak guru agar dibentuk tim

2.      Puskesmas.

a.       Tetap melaksanakan koordinasi dengan sekolah dalam upaya pembinaan, monitoring dan evaluasi kegiatan Kader Simpatik secara             berkala dan kegiatan monev yang berbenturan dengan liburan sekolah dijadwalkan bulan berikutnya.

b.      Menjalin kerjasama lintas program terkait dalam upaya pembinaan, monitoring dan evaluasi kegiatan Kader Simpatik.

c.       Menjalin kerjasama lintas sektor/kelurahan (Kepala lingkungan, kader posyandu, PKK dan ketua tempek) dalam upaya penyebaran             informasi tentang jadwal pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan gertak PSN puskesmas dengan melibatkan Kader Simpatik.

3.      Kelurahan

Menyarankan kepada kelurahan agar informasi tentang jadwal kegiatan penyuluhan dan gertak PSN dengan melibatkan Kader Simpatik diinformasikan kepada warga masyarakat sekitar/dilokasi pelaksanaan gertak PSN.

Rencana Tindak Lanjut

Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan Kader Simpatik di SDN No 2 Banjar Tengah dapat dilihat adanya keterkaitan antara kegiatan Kader Simpatik dengan cakupan program Promkes dan  P2 DBD puskesmas, ketiganya dapat berjalan secara bersinergi. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan tingkat pengetahuan masyarakat dari hasil pre test dan post test pada saat kegiatan penyuluhan, angka bebas jentik (ABJ), walaupun hasil yang diperoleh belum mencapai target . Oleh karena itu rencana tindak lanjut yang akan dilakukann yaitu :

1.      Sosialisasi ke sekolah lain yang ada di Kelurahan Banjar Tengah yaitu di SDN No. 1 dan SDN No. 3 Banjar Tengah dan selanjutnya ke sekolah lain yang ada di desa/kelurahan wilayah kerja UPT. Puskesmas I Negara.

2.      Membentuk tim pembina kader simpatik puskesmas di masing-masing desa/kelurahan yang mempunyai tugas dan tanggungjawab dalam kegiatan pembinaan, monitoring dan evaliasi kegiatan kader simpatik di wilayah kerjanya.

Dengan demikian secara bertahap diharapkan seluruh Sekolah Dasar yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas I Negara sudah terbentuk Kader Simpatik, kegiatan Kader Simpatik terlaksana secara terkoordinir dan berkesinambungan. Melalui kegiatan Kader Simpatik yang kegiatannya dilaksanakan baik di sekolah maupun di rumah warga sekitar sekolah, dimana nantinya diharapkan Kader Simpatik juga menjadi kader pemantau jentik di rumahnya masing-masing (Satu rumah satu Kader Simpatik). Dengan demikian secara bertahap upaya untuk meningkatkan kemauan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di tatanan rumah tangga dapat terwujud.

 

Video

Materi

Buku_Saku_Kader_Simpatik-rev1.pdf

Comment

Leave a comment