BALIKPAPAN HIDUP MANIS TANPA GULA (BAHIMAT)
Indonesia pada umumnya dan kota Balikpapan pada khususnya dalam hal beban penyakit menghadapi Triple Burden disease, dimana disatu sisi ada new emerging, re-emerging, terdapat penyakit -penyakit menular yang belum tuntas dan cenderung meningkat. Di sisi yang lainnya penyakit tidak menular angka kasusnya dan kematian yang ditimbulkan menjadi tinggi. Dimasa pandemic Covid-19, adanya komorbiditas atau penyakit penyerta seperti hipertenis , diabetes mellitus, penyakit sistem pernafasan , dan penyakit kardiovasculer menjadi aspek yang memberi konstribusi tinginya kasus kematian karena covid-19. Penderita covid-19 dengan komorbid penyakit diabetes yang paling tinggi menyebabkan kematian.
Penyakit Diabetes Mellitus masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia maupun global, ditataran global memberikan beban yang berat pada kesehatan masyarakat serta pembangunan sosial-ekonomi. Individu dengan diabetes memiliki risiko 2-3 kali lipat dari semua penyebab kematian. Diabetes juga sangat berkaitan dengan peningkatan kematian akibat infeksi, penyakit kardiovaskular, stroke, penyakit ginjal kronis, penyakit hati kronis, dan kanker (Vos, T, et al. 2020). Di Tingkat Global terdapat 1 kematian karena penyakit Diabetes mellitus disetiap 5 detik , sebuah angka yang tentunya sangat mengkhawatirkan.
Belajar dari Angka kejadian penyakit (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas) di Pandemic Covid 19 di Kota Balikpapan, dimana seseorang yang menderita penyakit tidak menular khususnya Diabtes melitus apalagi telah bekomplikasi , maka sangat jarang yang lolos dari kematian. Secara umum pasien yang terkonfirmasi Covid-19 dengan komorbid Diabets Mellitus mengalami angka kematian yang tinggi. Para pakar juga berkesimpulan bahwa penyakit Diabetes mellitus menjadi mother of disease (induk bagi berbagai macam munculnya penyakit lain ) sebut saja penyakit Jantung, stroke,ginjal, dan penyaki-penyakit vascular lainnya. Dari epidenbase tersebut reformer akan focus kepada pencegahan dan pengendalian Diabets Mellitus dengan kegiatan Balikpapan Hidup Manis Tanpa Gula.
A. Analisis Masalah
a. Penyakit Diabetes Mellitus (Penyakit Tidak Menular) di Kota Balikpapan meningkat setiap tahun.
b. Kasus Diabets Tinggi pada usia Produktif (20-54 ) Thn.
c. Tingginya Kematian Penyakit Diabetes sebagai Komorbid Covid-19
d. Tingginya Angka Kematian pada Pasien yang belum pernah Vaksin Covid-19
Urutan Prioritas Masalah:
1. Tingginya Mortalitas pada Penyakit Diabetes.
2. Tingginya Mortalitas pada penyakit Hipertensi
3. Tingginya Mortalitas pada penyakit jantung
4. Belum tercapainya indikator SPM
5. Keterbatasan Sumber Daya
Skala Prioritas : Tingginya Angka kejadian DM dan kematian /Mortalitas pada Penderita DM
B. Analisis Penyebab Masalah
Setelah terpilih masalah tingginya Angka kesakitan dan kematian karena penyakit diabetes mellitus reformer kemudian melakukan analisis penyebab permasalahan dengan alat analisis fish bone. Analisis fish bone adalah sebagai berikut:
C. Terobosan OPD Dinas Kesehatan Kota Balikpapan
Terobosan Inovasi
Focus Germas pada Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diabetes Mellitus dengan Kegiatan ‘BALIKPAPAN HIDUP MANIS TANPA GULA (BAHIMAT)’,
Penjelasan Inovasi:
‘Balikpapan Hidup Manis Tanpa Gula (BAHIMAT) disamping sebagai slogan dalam kampanye menurunkan angka kesakitan dan kematian karena penyakit Diabetes Melitus di Kota Balikpapan, juga ada dalam bentuk kegiatan utama berupa:
1. Rutin aktifitas fisik/Latihan fisik;
2. Rutin cek kadar gula darah/cek Kesehatan;
3. Rutin mengurangi konsumsi gula, dengan:
· Perbanyak minum air putih,
· Perbanyak makan sayur dan buah,
· Minum teh,kopi dan sejenisnya tanpa penambahan gula,
· Hindari minuman sofdringk/sirup,
· Hindari makanan manis buatan/mengandung banyak gula,
4. Teratur konsumsi obat dari dokter bagi yang sudah menderita diabetes melitus.
Kegiatan Balikpapan Hidup Manis Tanpa Gula (BAHIMAT)khususnya pada sasaran usia produktif dikarenankan tingginya angka penderita Diabetes melllitus di Kota Balikpapan pada usia produktif. Langkah awal dalam jangka pendek (sampai 60 hari) kegiatan Balikpapan Hidup Manis Tanpa Gula dilakukan piloting pada Pegawai di lingkungan Dinkes Kota Balikpapan dan UPTnya (27 UPT Puskesmas, 1 UPT Labkesda , 1 UPT IFK) , dilakukan secara random sampling pengambilan data awal.Deteksi Penyakit Diabetes Mellitus berupa pemeriksaan Tekanan Darah, cek kadar gula, cek kolesterol disertai intervensi kegiatan aktifitas fisik /senam bersama secara berkala (1-2 kali seminggu) dan larangan untuk adanya penyajian snack kegiatan DKK dan UPTnya yang berbahan dasar gula(diganti dengan berbahan buah dan sayur), mengurangi mengkonsumsi gula pasir dan semacamnya.
Kegiatan pendukung lainnya dari ‘Balikpapan Hidup Manis Tanpa Gula (BAHIMAT)’ berupa:
- Membuat Surat Edaran Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan ditujukan ke Fasilitas Kesehatan yang ada di Kota Balikpapan khususnya puskesmas dan rumah sakit pemerintah tentang Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diabetes Melitus melalui kegiatan ‘Balikpapan Hidup Manis Tanpa Gula (BAHIMAT). Himbauan Pengendalian makanan/minuman jajanan di kantin sekolah dengan kandungan gula dalam batas ambang yang sehat.
- Menyelenggarakan Kegiatan Balikpapan Hidup Manis Tanpa Gula Goes To Campus ( rencana kampus UNIBA dan kampus lainnya di Kota Balikpapan) dengan penyuluhan/sosialisasi hidup manis tanpa gula dan melakukan deteksi Dini Penyakit Diabetes mellitus berupa pengukuran tekanan darah,cek gula darah dan kolesterol disertai intervensi kegiatan aktifitas fisik/senam bersama secara berkala dan anjuran untuk mengurangi konsumsi gula pasir dan semacamnya.
- Kolaborasi melalui Puskesmas dan Kelurahan dengan Kampanye untuk rutin melakukan aktifitas/Latihan fisik agar gula dalam tubuh terbakar (kegiatan Senam Bersama di Puskesmas/kelurahan/RT).
- Kampanye yang massif tentang pencegahan dan pengendalaian penyakit diabete mellitus dengan kegiatan Balikpapan Hidup Manis Tanpa Gula melalui media Cetak,Media Sosial, Baliho dan media online.
- Melakukan pemasangan sticker dan poster BAHIMAT pada Kantin
- Adanya Payung Hukum leg spesialis terkait dengan Pencegahan dan Pengendalian DM berupa Peraturan Walikota (PERWALI) Pencegahan dan Pengendalian Diabetes Mellitus,
Berkaitan dengan aktifitas fisik dimana setiap hari dianjurkan minimal 30 menit ,di Dinkes Kota Balikpapan secara berkala ada kegiatan senam begitu halnya dengan Pemkot Balikpapan dan perkantoran-perkantoran yang ada di Kota Balikpapan ada jadwal dalam sepekan melakukan senam bersama untuk menyemangati kepada seluruh pegawai dan masyarakat bahwa sedentary lifeststyle /gaya hidup malas gerak menjadi salah satu faktor penyebab utama muncul nya berabagia macam penyakit termasuk penyakit diabetes melitus.
Kegiatan Cek Kadar Gula Darah menjadi kegiatan massif dibeberapa tempat. Kegiatan ini penting karena beberapa survey menunjukan hamper 2/3 dari jumlah penyandang diabetes melitus tidak menyadari dirinya jika sedang tinggi gula darahnya. Kegiatan cek gula darah sekaligus mengukur tekanan darah, cek kolesterol dan asam urat.berkaitan dengan inovasi Balikpapan Hidup Manis Tanpa Gula mengambil piloting pegawai di lingkup Dinas Kesehatan Kota Balikpapan dan Puskesmas se-Kota Balikpapan.
Dalam hal pemenuhan SDM yang membantu dilapangan untuk melakukan skrining DM, maka dilakukan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Dinas Kesehatan Kota Balikpapan dengan Politeknik Kesehatan Kalimantan Timur tentang Pelaksanaan Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular, Penyakit Menular, dan Kegiatan ‘Balikpapan Hidup Manis Tanpa Gula’ Tahun 2023-2026. Dan PKS ini telah di tandatangani kedua belah pihak. Hal ini sangat membantu dari sisi sumberdaya manusia dalam akselerasi kegiatan sosialisasi ‘Balikpapapan Hidup Manis Tanpa Gula (BAHIMAT)’ dan deteksi dini penyakit diabetes melitus ke masyarakat.
Capaian Manfaat dari Terobosan Inovasi BAHIMAT
1. Salah satu manfaat dari terobosan Inovasi ‘Balikpapan Hidup Manis Tanpa Gula (BAHIMAT)’ yang diharapkan disamping mencegah agar yang sehat tetap sehat ,yang pradiabetes dan diabetes tidak jatuh ke komplikasi ,juga dari sisi pembiayaan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Balikpapan untuk perawatan dampak dari penyakit diabetes melitus menjadi menurun pembiayaannya. Sebagaimana yang diketahui bersama bahwa pembiayaan untuk perawatan penyakit diabetes melitus di rumah sakit yang ada diKota Balikpapan menjadi klaim pembiayaan yang sangat tinggi (rata-rata 50-70 Milyar/Tahun). Terlihat dari biaya yang dibayarkan oleh BPJS Kesehatan kepada faskes khusunya kerumah sakit yang menangani pasien-pasen diabetes melitus dan komplikasinya.Berdasarkan koordinasi dan data yang diterima oleh reformer dari Pihak BPJS Kesehatan Kota Balikpapan klaim pembiayaan penanganan pasien diabetes melitus dari 14 RS dan 1 klinik utama yang ada di Kota Balikpapan yang melakukan perawatan rujukan pasien diabetes melitus.Besaran klaim pembiayaan penyakit diabetes melitus tahun 2021 sebesar RP 48.379.111.235, tahun 2022 meningkat menjadi Rp.67.673.931.482.,dan sampai bulan April tahun 2023 klaim pembiayaan sebesar Rp19.014.328.520.,
Besaran klaim pembiayaan penyakit Diabetes Melitus di Kota Balikpapan /bulannya, untuk tahun 2021 sebesar Rp4.031.592.603, tahun 2022 sebesar Rp. 5.639.494.290, dan tahun 2023 sebesar Rp 4.753582130.
Apabila dibandingkan besarnya pembiayaan rata-rata perbulan antara tahun 2022 dengan 2023, maka ada selisih/ penurunan pembiayaan sebesar Rp.885.912.160. tiap bulannya.Terdapat penghematan pembiayaan ditahun 2023 sebesar Rp 885.912.160, setiap bulannya atau sekitar Rp. 10.630.945.920, dalam setahun.
2.Manfaat lainnya dengan adanya kegiatan Balikpapan Hidup Manis Tanpa Gula (BAHIMAT) yang dilakukan cukup massif yakni terjadinya akselerasi cakupan dan capaian SPM Diabetes Melitus(DM). Berdasarkan Capaian SPM DM pada s/d April Thn 2022 sebesar 23,8 % , sementara jika dibandingkan pencapaian ditahun ini s/d April 2023 sebesar 44,80 %. Terjadi 2 kali lipat lebih banyak pencapaian cakupan SPM nya di tahun ini.
3. Mulai bergeser pola hidup warga kota Balikpapan dari malas gerak(mager) menjadi aktif berolahraga, terlihat dari maraknya kegiatan Senam Bersama,kegiatan jogging,bersepeda, dan olahraga lainnya terutama saat sore hari dan akhir pekan.
4. Mulai bergeser pola makan tinggi gula ke pilihan menu rendah gula,snack dengan kue manis pada suatu kegiatan diganti dengan menu rebusan dan buah.
5. Adanya mapping data diabetes melitus warga Kota Balikpapan yang dikelola dan di intervensi sesuai kebutuhan yang terbagi dalam kelompok:
Kelompok 1. Sehat/Tidak menyandang Diabetes Melitus (Dilakukan Germas secara umum);
Kelompok 2. Pra Diabets Melitus (Dilakukan Germas Khusus berupa BAHIMAT);
Kelompok 3. Diabetes Melitus . (Dilakukan Germas secara Umum dan BAHIMAT).