• Akhmad Ulul Azmi, A.Md.Gz
  • Tanggal Diubah : 25 Agustus 2021
    Status Registrasi : Sudah Registrasi

Aplikasi Kader Peduli Balita BGM dan Stunting

Deskripsi

A.    Karya Inovasi

Inovasi yang terbentuk dari permasalahan-permasalahan yang ditemukan di wilayah kerja puskesmas pengaron adalah sebuah inovasi berbasis IT berupa sebuah aplikasi yang bisa dipasang di handphone yang bisa digunakan oleh kader posyandu, bidan desa dan ahli gizi untuk menetukan status gizi secara cepat serta langsung bisa memberikan penyuluhan apabila ada masalah gizi seperti stunting dan BGM.

Inovasi ini yaitu menggunakan sebuah aplikasi yang digunakan oleh kader posyandu, bidan desa dan juga ahli gizi untuk bisa menetukan status gizi secara langsung dan akurat dan bisa memberikan penyuluhan atas masalah gizi seperti stunting dan BGM, Dalam aplikasi ini, menentukan status gizi berpegang pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak. Saat menggunakan aplikasi ini, para kader atau bidan desa cukup memasukkan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan maka status gizi akan keluar secara otomatis, misal status gizinya stunting maka akan muncul menu atau pilihan untuk memberikan penyuluhan, dan juga data penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan terkoneksi dengan ahli gizi langsung, ini berguna dan memudahkan untuk ahli gizi untuk merekap data sasaran individu, laporan bulanan serta proses unggah data ke dalam E-PPGBM.

Aplikasi ini memudahkan kader posyandu dan bidan desa untuk melihat status gizi balita pada saat posyandu, juga ada tersedia informasi-informasi tentang stunting dan BGM. Launching pertama kali pada tanggal 8 Agustus 2020 di aula Puskesmas Pengaron dengan sasaran adalah seluruh bidan desa dan kader posyandu wilayah kerja puskesmas Pengaron.

B.     Hasil

Untuk hasil dari inovasi ini sudah mulai terlihat. Berikut adalah paparan hasil dari SI DELIMAS :

1.      Mendapatkan data sasaran balita 0-59 bulan

Dengan adanya aplikasi ini, sasaran balita di posyandu bisa didapatkan dengan mudah karena kader dan bidan desa sudah memasukkan data balita kedalam aplikasi, dan juga petugas gizi cukup melihat aplikasi untuk melihat berapa sasaran balita.

2.      Membantu kader posyandu dalam memberikan penyuluhan atau edukasi tentang stunting dan BGM.

Didalam SIDELIMAS ini apabila ada balita yang dilakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan dan hasil status gizinya adalah berat badan sangat kurang atau sangat pendek, maka SIDELIMAS ini akan memunculkan materi penyuluhan tentang status gizi tersebut. Jadi kader bisa langsung menyuluh atau menyampaikan informasi tentang cara pecegahan dan memperbaiki status gizi.

3.      Menurunkan angka Stunting dan BGM pada balita

Berkaitan dengan poin nomer 2 diatas, diharapkan angka stunting dan BGM bisa menurun dengan seringnya ibu balita menerima penyuluhan dan informasi tentang cara pencegahan dan memperbaiki status gizi tersebut.

4.      Memberikan pengetahuan kepada masyarakat khususnya ibu balita tentang arti stunting dan BGM serta penanganannya.

Selain Ibu balita, materi penyuluhan yang ada di SIDELIMAS bisa disampaikan ke masyarakat melalui kader atau bidan desa.

5.      Memudahkan nakes terutama bidan dan kader posyandu dalam menentukan status gizi.

Pada saat penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan, kader atau bidan cukup memasukkan berat badan dan tingi badan kedalam SIDELIMAS lalu tekan “save” maka status gizi akan keluar secara otomatis. Ini sangat mempermudah dan menghemat waktu nakes terutama bidan desa dalam menentukan status gizi tanpa harus melihat tabel antropometri dan juga menghitung lagi.

Penghitungan status gizi dalam SIDELIMAS ini berpegang pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak.

6.      Mengetahui secara cepat dan tepat balita stunting dan BGM yang harus dilakukan tindakan.

Setelah di entry maka status gizi otomatis langsung keluar, jadi apabila posyandu bulan selanjutnya petugas gizi cukup melihat SIDELIMAS untuk mengetahui balita mana saja yang mempunyai masalah status gizi, sebelum ke posyandu tersebut petugas gizi bisa menyiapkan PMT atau memberikan penyuluhan lebih dalam kepada ibu balita yang mempunyai masalah status gizi.

7.      Memudahkan petugas Gizi untuk mengumpulkan data penimbangan dan pengukuran di posyandu.

Petugas gizi cukup melihat ke SIDELIMAS untuk mengumpulkan data penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan setiap posyandu yang sudah dimasukkan oleh kader ataupun bidan desa. Selain itu karena sudah ada data penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan, ini memudahkan petugas gizi membuat SKDN setiap bulan dengan dikombinasikan aplikasi gizi dalam bentuk excel.

Selain itu juga data yang sudah dimasukkan ke SIDELIMAS tersimpan kedalam penyimpanan awan (Cloud Storage), ini berguna untuk meminimalisir resiko kehilangan data seperti banjir contohnya.

Aplikasi gizi dalam bentuk excel juga membantu proses unggah data kedalam E-PPGBM, karena apabila data dimasukkan ke aplikasi gizi dalam bentuk excel maka secara otomatis terisi juga kedalam format entry E-PPGBM, jadi petugas gizi cukup mengunggah kedalam situs E-PPGBM. Dari tahun 2019 sampai tahun 2021 terlihat peningkatan jumlah balita yang sudah diunggah kedalam E-PPGBM. 

Video

Materi

Makalah_Akhmad_Ulul_Azmi_PKM_Pengaron_Kab._Banjar_Untuk_indohcf.pdf
PPT_Akhmad_Ulul_Azmi_PKM_Pengaron_Kab._Banjar.pdf

Comment

Leave a comment