• DR.H.SYAMSUL ADHA, S.Sos.MS
  • Tanggal Diubah : 25 September 2021
    Status Registrasi : Sudah Registrasi

PAK BAMEGA [POJOK SUAMI DI POSYANDU CIPTAKAN SUAMI PEDAS (Peduli,Waspa,Siaga=Siap,Antar,Jaga) dan AKI (Angka Kematian Ibu) TUNTAS MELALUI PENDEKATAN KELUARGA] di KABUPATEN KOTABARU

Deskripsi

Angka Kematian Ibu (AKI) Kabupaten Kotabaru menurut Profil Kesehatan Kabupaten Kotabaru Tahun 2017 dalam 3 tahun terakhir telah mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Pada tahun 2015 AKI Kabupaten kotabaru sebesar 160,77 perseratus ribu kelahiran hidup, kemudian tahun 2016 meningkat menjadi 248,95 perseratus ribu kelahiran hidup.

Untuk mengatasi masalah tersebut  oada tahun 2018 dilaksanakan sebuah inovasi berupa "PAK BAMEGA" dengan Pengadaan Pojok Suami di Posyandu dengan pendekatan keluarga melalui Gerakan Masyarakat Penduli Gender dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu di Kabupaten Kotabaru. Model Pojok Suami di Posyandu ini dapat digunakan sebagai wahana konseling dan kelas Ayah Ibu Hamil  dalam rangka menciptakan Suami Pedas (Peduli,Waspada,Siaga=Siap,Antar,Jaga) dengan uraian sebagai berikut:

1.       Peduli, suami peduli dan bertindak atau mengantisipasi jika melihat tanda bahaya kehamilan.

2.       Waspada, suami mampu merencanakan angkutan dan donor darah jika diperlukan.

3.      Siaga, suami dapat mendampingi istri selama proses dan selesai persalinan dengan upaya Siap,Antar dan Jaga.

Tujuan "PAK BAMEGA" dengan Pengadaan Pojok Suami di Posyandu adalah:

1.       Memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa peranan Suami sangat penting.

2.       Memasyarakatkan Suami Pedas untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI).

3.      Suami Ibu Hamil mendapatkan hak untuk mengetahui kesehatan dan faktor resiko yang akan terjadi pada saat kehamian, bersalin dan Nifas sehingga kondisi Ibu Hamil dapat dipantau kesehatannya.

 

Output atau Outcame dari "PAK BAMEGA" dengan pengadaan Pojok Suami di Posyandu, sebagai berikut:

 

1. Meningkatnya partisifasi dan peran serta masyarakat di Desa Sungup Kanan, terutama   Suami Bumil menunjukan      bahwa:

    a. Adanya peningkatan akses Suami Bumil ke Posyandu dari 0% menjadi 100%.

    b. Adanya peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku Suami Bumil tentang kesehatan, faktor risiko dan keselamatan Bumil.

 

2. Terbitnya regulasi berupa Perda No.10 Tahun 2018 tentang Kesehatan Ibu Hamil.

3. Menularkan best practice Pojok Suamidi Posyandu ke desa lainnya di Kabupaten Kotabaru

4. Memecahkan 2 (dua) Rekor Dunia dari Muri Tahun 2018, yaitu Pojok Suami pertama di Posyandu dan .PMT Balita. dan Mendapatkan Inagara Award dari LAN RI Tahun 2019. 

5. Dengan adanya Pojok Suami di Posyandu AKI menjadi turun.

 

A. Tujuan Inisiatif

Rancangan "PAK BAMEGA" dengan Pengadaan “Pojok Suami” merupakan sebuah inovasi dengan melakukan pendekatan keluarga melalui Gerakan Masyarakat Penduli Gender untuk meningkatkan kesehatan Ibu Maternal (Ibu Hamil, Melahirkan dan Nifas) dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu di wilayah Kabupaten Kotabaru yang mempunyai AKI tertinggi sebesar 246,73 per 100.000 KL di Kalimantan Selatan. Model Pembentukan Pojok Suami di Posyandu digunakan sebagai wahana konseling dan kelas Ayah/Suami Ibu Hamil.

Munculnya inovasi "PAK BAMEGA" dengan Pengadaan Pojok Suami di Posyandu, karena adanya Budaya masyarakat di wilayah Kabupaten Kotabaru yang masih memegang teguh budaya tradisional (patrilineal), seperti menganggap istri adalah konco wingking (teman di belakang) yang artinya derajat kaum lelaki lebih tinggi dibandingkan dengan kaum perempuan, tugas perempuan hanyalah melayani kebutuhan dan keinginan suami saja. Anggapan seperti ini mempengaruhi perlakuan suami terhadap kesehatan reproduksi perempuan. Suami lebih dominan dalam mengambil keputusan dan tidak bertanggung jawab dalam beberapa hal, seperti: ber-KB, adanya perbedaan kualitas dan kuantitas makanan suami yang biasanya lebih baik dibandingkan istri dan anaknya karena beranggapan bahwa suami adalah pencari nafkah dan sebagai kepala rumah tangga sehingga asupan zat gizi untuk ibu yang sedang hamil, menyusui, dan anak menjadi berkurang. Berdasarkan kenyataan ini, melalui "PAK BAMEGA" dengan Pojok Suami di Posyandu  perlu diberdayakan Suami Pedas (Peduli,Waspada,Siaga=Siap,Antar,Jaga) untuk menurunkan AKI di wilayah Kabupaten Kotabaru.

 

B. Signifikansi (Arti Penting)

Keterlambatan sering kali berkontribusi terhadap kematian ibu ketika terjadi komplikasi kehamilan, seperti: terlambatan yang berisiko terhadap kesehatan ibu, yaitu terlambat untuk mencari pertolongan, terlambat mendapatkan pertolongan, terlambat mendapatkan pelayanan pada fasilitas kesehatan, dan terlambat mendapatkan pertolongan yang memadai pada fasilitas kesehatan. Suami memegang peranan yang penting dalam mendapatkan pelayanan sesegera mungkin. Untuk itu para Suami Ibu Hamil sangat perlu ditingkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku tentang kesehatan dan keselamatan Ibu Hamil. Melalui inovasi "PAK BAMEGA" dengan Pengadaan Pojok Suami di Posyandu sebagai wahana untuk konseling dan kelas Suami Ibu Hamil dapat menciptakan Suami Pedas (Peduli,Waspada,Siaga=siap,antar,jaga).  

 

Suami Pedas yang terlahir dari Pojok Suami di Posyandu telah memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku sehingga seorang suami dengan istri yang sedang hamil diharapkan siap mewaspadai setiap risiko kehamilan yang muncul, menjaga agar istri tidak melakukan hal-hal yang mengganggu kesehatan dan kehamilannya, serta segera mengantar ke rujukan terdekat bila ada tanda-tanda komplikasi kehamilan. Dengan Suami Pedas ini, diharapkan keterlambatan yang kerap menjadi penyebab kematian ibu melahirkan tidak terjadi. Keterlambatan yang dimaksud mencakup terlambat mengetahui kelainan kehamilan dan persalinan, terlambat memutuskan untuk segera ke fasilitas pelayanan kesehatan, terlambat menerima perawatan yang tepat. Oleh sebab itu peran Pojok Suami di Posyandu sangat penting untuk menciptakan Suami Pedas dalam rangka menurunkan AKI.

C. Inovatif

 

"PAK BAMEGA" dengan Pojok Suami di Posyandu merupakan inisiatif yang inovatif, karena:

1. Inovatif yang unik karena mengharuskan Suami Ibu Hamil datang ke Posyandu untuk konsuling tentang kesehatan Isterinya yang sedang hamil. 

2. Inovatif yang edukatif karena Suami Ibu Hamil diberikan pembekalan tentang kesehatan dan keselamatan Ibu Hamil melalui kelas Suami Ibu Hamil. 

3. Inovatif yang spektakuler karena dapat memecahkan Rekor Dunia Muri Tahun 2018, katagori Pojok Suami Pertama di Posyandu dan mendapatkan penghargaan INAGARA Award dari LAN RI pada Tahun 2019.

4. Inovatif yang kolaboratif karena mampu menggalang Stake Holder mulai tingkat kabupaten sampai desa.

5. Inovatif yang implementatif karena sudah diadopsi oleh kecamatan dan desa lainnya di Kabupaten Kotabaru.

6. Berbasis Androit (e-PAK BAMEGA)

    

 

D. Transferabilitas

    "PAK BAMEGA" dengan Pojok Suami di Posyandu terbukti menjadi salah satu cara yang ampuh untuk menurunkan AKI atau mempertahan AKI tetap Zero di Desa Sungup Kanan wilayah kerja Puskesmas Mekarpura. Keberhasilan Pojok Suami di Posyandu tersebut disosialisasikan kepada Semua Puskesmas (28 buah), Kepala Desa sebanyak 202 orang dan Camat se-kabupaten Kotabaru serta dukungan Bupati Kotabaru selaku kepada Kepala Daerah, Asisten maupun Sekretaris Daerah Kabupaten Kotabaru. Dengan adanya sosialisasi, dukungan pemerintah daerah, pengakuan dari Rekor Dunia Muri dan dukungan pendanaan dari APBN Tahun 2019 , Pojok Suami di Posyandu telah di adopsi beberapa desa, diantaranya Desa Selaru, Desa Mekarsari, Desa Tarjun dan Desa Pantai. 

E. Sumber Daya

Sumber daya yang mendukung inovasi Pojok Suami di Posyandu sampai dengan saat ini  berjalan dengan baik, diantaranya Sumber Daya Manusia, Keuangan, dan UKBM (PKK,PMI, Kader SATPAM Bumil, Kader Posyandu,dll). Solidnya dukungan Sumber Daya ini, karena adanya Peraturan Daerah (Perda) No. 10 tahun 2018 tentang Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Balita. Disamping itu, Pojok Suami di Posyandu ikut andil dalam mendukung pencapaian SPM (Standar Pelayanan Minimal) Bidang Kesehatan sesuai Permenkes No.3 Tahun 2019. Adanya Perda dan SPM Bidang Kesehatan ini, "PAK BAMEGA" dengan Pojok Suami di Posyandu mempunyai legitimasi untuk ketersediaan Tenaga Kesehatan, Kader Kesehatan,pembiayaan, dan pengadaan sarana maupun prasaranan yang diperlukan.

 

Kegiatan Inovasi "PAK BAMEGA" dengan Pojok Suami di Posyandu akan terus berkelanjutan, karena telah mendapat legitimasi Pemerintah Daerah bersama DPRD Kabupaten Kotabaru berupa Peraturan Daerah No. 10 Tahun 2018 tentang Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Balita. Disamping itu, kegiatan Pojok Suami di Posyandu ditunjang oleh Percam dan Perdes serta SK Kepala Desa tentang TIM SATPAM (Satuan Pengamanan) Bumil yang menjadi kader Pojok Suami di Posyandu.

Hadirnya "PAK BAMEGA" dengan Pojok Suami di Posyandu, dapat berpengaruh terhadap aspek sosial dimasyarakat, seperti meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terutama Ayah Ibu Hamil maupun Ibu Hamil itu sendiri tentang kesehatan dan keselamatan Ibu Maternal (hamil,bersalin,nifas) karena adanya konseling dan kelas Ayah Ibu Hamil pada Pojok Suami di Posyandu.

Dengan meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku Suami Ibu Hamil tentang kesehatan dan keselamatan Ibu Hamil, akan berpengaruk terhadap aspek ekonomi keluarga. Hal ini disebabkan karena kesakitan Ibu Hamil dapat diatasi, sehingga kerugian ekonomi akibat pengeluaran biaya berobat Ibu Hamil tidak terjadi.

Melalui "PAK BAMEGA" dengan Pojok Suami di Posyandu Suami Ibu hamil mengetahui tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), sehingga perilaku Suami terhadap aspek lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan Ibu Hamil dapat diatasi. Seperti air bersih dan sampah untuk pencegahan infeksi saluran pencernaan Bumil, Bayi dalam kandungan dan Bayi baru lahir.  

   

F. Dampak

Evaluasi dilaksanakan dengan melakukan penelitian terhadap pelaksanaan "PAK BAMEGA" dengan Pojok Suami di Posyandu yang bekerja sama dengan Puslitbang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan Kementrian RI, Unlam Banjarmasin di Banjarmasin, Politeknik Kesehatan Banjarmasin dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru. Pada saat ini, penelitian terhadap Pojok Suami di Posyandu masih berlangsung. Meskipun demikian, dampak evaluasi terhadap sasaran atau target dalam pelaksanaan Pojok Suami di Posyandu seperti Suami Ibu Hamil pada prinsifnya sudah tepat tanpa mengesampingkan kolaborasi antar stake holder dalam pemberdayaan masyarakat, seperti peranan SATPAM Bumil sebagai kader yang mempunyai peranan penting untuk merencanakan, melaksanakan dan melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan Pojok Suami di Posyandu.   

 

Indikator-indikator yang digunakan dalam evaluasi "PAK BAMEGA" dengan Pojok Suami di Posyandu, adalah:

1. Peningkatan Perilaku, Sikap dan Pengetahuan  suami.

Diharapkan dengan pembekalan konseling dan kelas Suami Ibu Hamil melalu Pojok Suami di Posyandu        pengetahuan, sikap dan perilaku Suami Ibu Hamil menjadi meningkat.

2. Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Fasilitas Kesehatan

    Ibu Hamil bersalin oleh Nakes

3. Angka Kematian Ibu (AKI)

Hasil evaluasi Pojok Suami di Posyandu periode 2017 s.d 2020, adalah:

Angka Kematian Ibu (AKI) mengalami penurunan yang cukup signifikan, setelah dilaksanakan Inovasi “PAK BAMEGA”, mulai tahun 2018, sebagai berkit:

 

                                                                              

G. Keterlibatan Pemangku Kepentingan

Pihak yang terlibat, berperan dan berkontribusi dalam inovasi ini adalah:

1. Peran Pemerintah

a. Pmerintah Daerah bersama-sama dengan DPRD Kabupaten Kotabaru berperan terhadap implementasi Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2018 Tentang Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Balita melalui pembentukan Pojok Suami di Posyandu.

b. Dinas Kesehatan sebagai penggagas, fasilitator dan motivator dalam pengadaan “Pojok Suami di Posyandu“ , bersama Tim Inovasi berkontribusi sebagai promotor  membangun jejaring dengan komponen-komponen terkait sekaligus penggerak perubahan masalah kesehatan Ibu Hamil.

c. Untuk meliput kegiatan Pojok Suami di Posyandu dan Lounching program mendapat bantuan dari Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi serta Bagian Humas dan Organisasi.

 

2. Peran Masyarakat:

a. Ibu-ibu PKK, Kader SATPAM Ibu Hamil, tokoh masyarakat, LPM berperan mensosialisasikan dan mengajak Suami Ibu Hamil untuk datang ke Pojok Suami di Posyandu dalam rangka melakukan konseling dan mengikuti Kelas Suami Bumil.

 

b. Dalam hal pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan dilakukan oleh Bidan desa,  SATPAM Ibu Hami, para kader dan dukun kampung.

c. Setiap desa memiliki 2 buah ambulan desa yang telah disepakati. untuk keperluan merujuk dan membantu masyarakat dalam menjangkau fasilitas kesehatan.

3. Peran Dunia Usaha

Bank BNI Cabang Kotabaru memberikan paket alat kesehatan Pondok Sayang Ibu, sebagai dukungan kegiatan Pojok Suami di Posyandu.

H. Pelajaran Yang Dipetik

Pojok Suami di Posyandu merupaka inovasi yang spektakuler karena telah mendapat penghargaan dari Rekor Dunia Muri dengan katagori pemecahan Rekor Muri Posyandu pertama yang mempunyai Pojok Suami. Disamping itu, keberadaan Pojok Suami di Posyandu merupakan gerakan peduli gender karena adanya keseimbangan peran antara Suami dan Ibu Hamil untuk menjaga kesehatan dan keselamatan Ibu Hamil untuk menurunkan Angka Kematian Ibu

Pojok Suami di Posyandu merupakan Inovasi yang hebat, karena dapat menjadikan SUAMI PEDAS (peduli,waspada,siaga=siap, antar, jaga) terhadap Ibu Hamil, sehingga Ibu Hamil merasa aman dan nyaman dalam menjalani proses kehamilan, bersalin dan Nifas karena telah tersedia ambulance, darah, dana dan nakes.

 

Video

Materi

Proposal_IHIA2021.pdf

Comment

Leave a comment