I-EMR: APLIKASI REKAM MEDIS ELEKTRONIK DENGAN TRIGGER TOOL UNTUK FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

Deskripsi

Permasalahan terkait keselamatan pasien masih menjadi masalah baik di Indonesia maupun dunia. Penyediaan layanan yang aman diperlukan di semua tingkat perawatan kesehatan, termasuk dalam perawatan primer di mana sebagian besar layanan ditawarkan. WHO menyebutkan 4 dari 10 pasien yang menerima pelayanan di rawat jalan akan mengalami insiden atau Kejadian Tidak Diharapkan oleh karena itu keselamatan pasien di Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat Pertama perlu menjadi prioritas.

Untuk mengatasi masalah tersebut, tiga peneliti wanita dari bidang ilmu kesehatan masyarakat, farmasi dan ilmu komputer mengembangkan I-EMR, aplikasi rekam medis elektronik berbasis web yang secara otomatis mampu mendeteksi trigger atau indikator dari insiden keselamatan pasien di rekam medis pasien. Prototipe awal dikembangkan melalui beberapa tahapan diantaranya scoping review, serangkaian FGD, uji coba dan identifikasi rekam medis dengan trigger serta tahap peresepan online yang saat ini sedang dikembangkan. Manfaat dari aplikasi ini, selain untuk evaluasi mutu pelayanan juga meningkatkan efisiensi dan kinerja melalui penerapan rekam medis elektronik.

Hasil uji coba yang melibatkan pengisian 606 rekam medis atau 1860 kunjungan dari empat puskesmas mengidentifikasi 187 (30,85%) rekam medis yang mempunyai trigger insiden keselamatan pasien. Setelah trigger teridentifikasi, Puskesmas atau FKTP disarankan untuk melakukan review rekam medis dengan trigger (manual review) untuk dapat menentukan besaran insiden keselamatan pasien dan meningkatkan mutu pelayanan.

Untuk menjamin keberlanjutan, I-EMR akan terus dikembangkan dengan fitur yang berfokus pada keselamatan pasien misalkan otomatisasi trigger insiden, medication safety dan juga pengembangan DSS dan alert dan warning system dengan berbagai skema penelitian yang tersedia.

Materi