• Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka
  • Tanggal Diubah : 23 September 2021
    Status Registrasi : Sudah Registrasi

SOSIALISASI PEMBERIAN TABLET FE REMAJA PUTERI DI DESA LOKUS STUNTING

Deskripsi

ABSTRAK

 

Masa remaja merupakan salah satu periode terjadinya percepatan pertumbuhan dan perkembangan yang menyebabkan peningkatan kebutuhan akan zat besi dalam tubuh.Remaja puteri lebih berisiko terjadi anemia gizi besi karena kebutuhan zat besi meningkat seiring dengan pertumbuhan yang pesat di  masa pubertas disisi lain remaja puteri mulai mengalami menstruasi  sehingga  banyak zat besi hilang setiap bulan.Diperburuk juga kurangnya asupan zat besi dikarenakan diet tidak tepat  pada remaja puteri yang ingin tampil lebih langsing dan menarik untuk menurunkan berat badan dengan cara tidak mengkonsumsi protein hewani sebagai sumber zat besi utama pembentuk haemoglobin. Selain itu, pernikahan usia dini dan kehamilan remaja menjadi faktor lain yang meningkatkan risiko anemia khususnya pada remaja putri.

 

Berdasarkan data Riskesdas 2018, 3 sampai 4  dari 10 remaja atau 32% dari remaja di Indonesiamenderita Anemia. Anemia biasanya disebabkan oleh asupan gizi tidak cukup terutama zat besi dan   aktifitas fisik yang kurang. Padahal remaja sehat ,  kreatif,  mempunyai pemikiran kritis  dan produktif sangat dibutuhkan untuk kemajuan pembangunan bangsa. Salah satu intervensi yang dilakukan dalam upaya menurunkan prevalensi anemia pada remaja adalah suplementasi zat besi dan asam folat melalui pemberian tablet tambah darah (TTD). Pada tahun 2018, terdapat 76.2% remaja putri yang mendapatkan tablet tambah darah dalam 12 bulan terakhir, Namun, hanya sebanyak 2,13% diantaranya yang mengkonsumsi TTD sesuai anjuran (sebanyak ≥52 butir dalam satu tahun).

Kabupaten Bangka ditetapkan sebagai prioritas penanganan stunting pada tahun 2019, dimana salah satu sasaran intervensi adalah remaja puteri, untuk itu Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka pada tahun 2020 mempunyai  inovasi Sosialisasi Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Puteri  dimana kegiatan ini melibatkan pihak sekolah di desa lokus stunting yang ada di Kabupaten Bangka dalam rangka meningkatkan     pengetahuan siswi  tentang manfaat tablet tambah darah, Hal ini didasarkan atas hasil Riskesdas 2018 tentang Persentase remaja Puteri yang pernah mendapat TTD di Kabupaten Bangka  sebesar 49,6%  dan hanya 1,5% yang mengkonsumsi sesuai anjuran yaitu ≥52 butir dalam satu tahun). Namun di masa pandemi dikhawatirkan terjadi penurunan  pemberian TTD dikarenakan pembelajaran tatap muka ditiadakan di sekolah. Karena itu Sosialisasi pemberian tablet Fe dilakukandengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Sosialisasi dilanjutkan dengan minum  tablet Fe bersama ,  siswi dikumpullkan di ruang pertemuan didesa dengan menerapkan protokol kesehatan 3 M serta dibagi dalam 2 sesi.

Dampak Anemia besi pada remaja puteri  dapat berakibat menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah terkena infeksi apalagi dimasa pandemi Covid-19  daya tahan tubuh sangat diperlukan untuk menangkal penularan Covid-19, menurunnya kebugaran dan  daya  konsentrasi dalam menerima pelajaran dikarenakan kurangnya oksigen ke sel otot dan sel otak yang akhirnya berdampak pada prestasi belajar dan produktifitas kerja. Sebagai calon ibu, remaja puteri harus dipersiapkan juga agar saat hamil tidak mengalami anemia karena akan berisiko perdarahan saat melahirkan, pertumbuhan janin terhambat, premature dan   risiko gangguan pertumbuhan dan perkembangan termasuk stunting.

 

Indikator yang diharapkan adalah meningkatnya cakupan pemberian Tablet Fe di desa lokus stunting khususnya dan Kabupaten Bangka pada umumnya dalam rangka mencegah kejadian anemia dan stunting.

 

DESKRIPSI KABUPATEN BANGKA

Kabupaten Bangka merupakan satu dari 7 kabupaten/kota yang berada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan Sungailiat sebagai ibukota kabupaten . Wilayah Kabupaten Bangka memiliki luas 2,950,68Km2, terletak di bagian utara Pulau Bangka pada posisi antara 105038’-106018’ Bujur Timur dan 103’-2021’ Lintang Selatan. Kabupaten Bangka terdiri dari 2 katagori daerah, yaitu (1) daerah pantai meliputi kecamatan Sungailiat, sebagian wilayah kecamatan Merawang, sebagian wilayah kecamatan Riau Silip, sebagian wilayah kecamatan Belinyu dan sebagian kecil kecamatan Mendo Barat; (2) daerah dataran rendah meliputi sebagian besar kecamatan Mendo Barat, kecamatan Pemali, kecamatan Puding Besar, dan kecamatan Bakam.

Batas wilayah Kabupaten Bangka sebagai berikut :sebelah utara berbatasan dengan Laut Natuna;sebelah timur berbatasan dengan Laut Natuna; sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bangka Tengah dan Kota Pangkalpinang; dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Bangka Barat. Kabupaten Bangka terdiri atas 8 kecamatan,62 desa dan 19 kelurahan.

Jumlah Penduduk Pada Tahun 2020 sebesar 318.756  dengan kepadatan penduduk 108 Km2 dengan jumlah remaja puteri  sebesar 19.334 anak. Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan sebanyak 12 Puskesmas, 36 pustu dan 232, posyandu.

Visi dan Misi Kabupaten Bangka yaitu “Bangka Setara” yang artinya Bangka Sejahtera dan Mulia  dimana salah satu misinya  Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berintegritas. Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka sebagai salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga ikut mendukung Visi dan Misi Kabupaten Bangka untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia Manusia yang berkualitas dan berintegritas menuju Bangka Sejahtera dan Mulia.

PROFIL DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGKA

Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka terletak di Jalan Jendral Ahmad Yani Jalur Dua Sungailiat, saat ini Kepala Dinas Kesehatan dipimpin oleh  dr Then Suyanti, MM.  Salah satu bidang nya adalah Kesehatan Masyarakat yang membawahi Seksi Gizi, Seksi Kesehatan Keluarga dan Seksi Promosi Kesehatan.

Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka mempunyai tugas dan fungsi yang salah satu nya adalah melaksanakan pencegahan dan penanggulangan masalah gizi terutama stunting. Mengingat Kabupaten Bangka merupakan salah satu dari 60 kabupaten/kota yang ditetapkan menjadi daerah prioritas penanganan stunting  tahap kedua dengan terpilihmasing-masing 10 desa per kabupaten pada tahun 2019 oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) yang didasarkan dari hasil Riskesdas 2013 dengan prevalensi stunting balita sebesar 32,27% (batas kronis stunting  ≥ 20%) dengan 10 desa lokus proritas stunting yaitu Maras Senang, Neknang, Saing, Penagan,Kota kapur, Rukam, Air Duren, Cengkong Abang, Mendo dan Riding Panjang.

Maka salah satu upaya terobosan Seksi Gizi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka melalui intervensi gizi spesifik adalah melalui pendidikan gizi dalam perubahan perilaku tentang manfaat pemberian tablt tambah darah pada remaja puteri di masa pandemi di desa lokus stunting Kabupaten Bangka tahun 2020.

PENDAHULUAN

Kabupaten Bangka dengan jumlah penduduk  318,756 jiwa pada tahun 2020.Kelompok umur  remaja dibagi menjadi 13-15 tahun atau remaja awal  dan umur 16-18 kelompok remaja akhir.  Dengan jumlah remaja puteri usia 12-18 tahun sebesar 19.334 anak .Masalah gizi pada remaja puteri adalah masalah kekurangan zat besi atau anemia defisiensi  besi. Hasil riskesdas 2013 prevalensi anemia  perempuan usia 15 tahun keatas sebesar 22,7% dan hasil RISKESDAS tahun 2018 prevalensi anemia remaja puteri (10-19 tahun) sebesar 32%. remaja puteri (rematri) yang menderita anemia ketika menjadi ibu hamil berisiko melahirkan berat bayi lahir rendah (BBLR) dan stunting.

Anemia gizi besi menjadi salah satu penyebab utama anemia, diantaranya karena asupan makanan sumber zat besi yang kurang. hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan total zat besi pada anak perempuan usia 10-12 tahun yang menderita anemia hanya sebesar 5,4 mg/hari lebih rendah dari kebutuhan perhari sebesar 20 mg/hari sesuai dengan angka kecukupan gizi (akg) 2013. angka ini menunjukkan bahwa asupan total zat besi pada remaja tersebut hanya sekitar 25% dari AKG. Rematri pada masa pubertas sangat berisiko mengalami anemia gizi besi.hal ini disebabkan banyaknya zat besi yang hilang selama menstruasi. selain itu diperburuk oleh kurangnya asupan zat besi dimana zat besi dibutuhkan tubuh untuk  percepatan pertumbuhan dan perkembangan. pemberian suplemen zat besi berkaitan secara significan dengan penurunan risiko anemia.

Melihat dampak anemia yang sangat besar dalam menurunkan kualitas sumber daya manusia, untuk itu penanggulangan anemia perlu dilakukan sejak dini, sebelum remaja putri menjadi ibu hamil, agar kondisi fisik remaja putri tersebut telah siap menjadi ibu yang sehat. Dalam rekomendasi WHO  pada World Health ke 65 menyepakati rencana aksi dan target global untk gizi ibu, bayi dan anak dengan komitmen mengurangi separuh prevalensi anemia pada WUS pada tahun 2025.Menindaklanjuti  rekomendasi tersebut maka Pemerintah  telah melakukan program Pencegahan dan Penanggulangan Anemia pada rematri  dengan memprioritaskan pemberian tablet tambah darah (TTD)melalui institusi sekolah.

Program pemberian tablet tambah darah atau Fe  pada remaja puteri di Kabupaten Bangka telah dilakukan sejak tahun 2016 dengan ditetapkannya Keputusan BupatiNomor 188.45/1207/Dinkes/2016 tentang Pemberian tablet tambah darah bagi remaja puteri di Kabupaten Bangka. Upaya yang telah dilakukan adalah dengan memberikan tablet tambah darah ke seluruh remaja puteri disekolah, pada tahun 2018  pemberian tablet Fe rematri sebesar 49.6% dengan 1,5% yang mengkonsumsi sesuai anjuran yaitu ≥52 butir dalam satu tahun).Di masa pandemi  dikhawatirkan akan menurun karena pembelajaran tatap muka di sekolah ditiadakan.

Untuk itu Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka membuat terobosan dengan melakukan sosialisasi pemberian tablet tambah darah atau Fe pada rematri di desa lokus stunting di masa pandemi COVID-19  dengan adaptasi  kebiasaan baru, tujuannya meningkatkan pengetahuan remaja puteri tentang manfaat  tablet fe dalam rangka mencegah kejadian Anemia dipilih desa lokus stunting dikarenakan Kabupaten Bangka termasuk daerah prioritas  penanganan stunting pada tahun 2019 dengan 10 desa lokus stunting yang harus diintervensi.

 

ANALISA MASALAH

 

A.   Analisa Masalah Gizi

Program pemberian tablet tambah darah atau Fe  pada remaja puteri di Kabupaten Bangka telah dilakukan sejak tahun 2016 dengan ditetapkannya Keputusan BupatiNomor 188.45/1207/Dinkes/2016 tentang Pemberian tablet tambah darah bagi remaja puteri di Kabupaten Bangka. Upaya yang telah dilakukan adalah dengan memberikan tablet tambah darah ke seluruh remaja puteri disekolah, pada tahun 2018  pemberian tablet Fe rematri sebesar 49.6% dengan 1,5% yang mengkonsumsi sesuai anjuran yaitu ≥52 butir dalam satu tahun). Di masa pandemi  dikhawatirkan akan menurun karena pembelajaran tatap muka di sekolah ditiadakan.

Dampak kekurangan zat besi pada remaja puteri lebih berisiko terjadi anemia gizi besi karena kebutuhan zat besi meningkat seiring dengan pertumbuhan yang pesat di  masa pubertas disisi lain remaja puteri mulai mengalami menstruasi  sehingga  banyak zat besi hilang setiap bulan apalagi jika disertai gangguan menstruasi yang durasinya  lebih lama dari biasanya atau darah menstruasi keluar lebih banyak dari biasanya. Diperburuk juga kurangnya asupan zat besi dikarenakan diet tidak tepat  pada remaja puteri yang ingin tampil lebih langsing dan menarik untuk menurunkan berat badan dengan cara tidak mengkonsumsi protein hewani sebagai sumber zat besi utama pembentuk haemoglobin.

 

Untuk mengatasi masalah tersebut   maka Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka pada tahun 2020 melaksanakan Sosialisasi pemberian Fe pada remaja puteri di sekolah di masa adaptasi kebiasaan baru dengan menerapkan protokol kesehatan di 9 desa lokus stunting prioritas  dari 10 desa lokus stunting di Kabupaten Bangka yaitu desa Riding Panjang, Neknang, Saing, Penagan,Kota kapur, Rukam, Kemuja, Cengkong Abang dan Mendo. 

 

Sosialisasi ini di laksanakan di desa lokus stunting dikarenakan Kabupaten Bangka menjadi prioritas penanganan masalah stunting nasional pada tahun 2019, yang salah satu intervensi gizi spesifik adalah kepada remaja puteri  yang merupakan calon ibu yang harus dipersiapkan kesehatan dan gizi nya untuk mencegah bayi lahir dengan dengan berat badan kurang dan pendek atau stunting.

PELAKSANAAN

 

B. SOSIALISASI PEMBERIAN TABLET FE REMAJA PUTERI DI DESA LOKUS STUNTING

 

1.   Ruang Lingkup Inovasi

Dinas Kesehatan dalam kegiatan  ini  melibatkan lintas program  mulai dari puskesmas, bidan desa,  program UKS, promosi kesehatan,  kesehatan keluarga, perencanaan dan keuangan sedangkan   lintas sector yang dilibatkan adalah Pemerintah desa lokus stunting dan Dinas Pendidikan.

2.   Identifikasi Masalah

Untuk  meningkatkan pengetahuan dan edukasi pemberian tablet fe rematri di masa adaptasi kebiasaan baru di desa lokus stunting dimana di masa pandemi COVID-19 ini ada kecenderungan terjadi penurunan pemberian tablet fe pada rematri  di sekolah dikarenakan sekolah sekolah diliburkan dan tidak ada pembelajaran  tatap muka.

3.   Inovasi Pemecahan Masalah

Dikarenakan di masa pandemi pembelajaran tatap muka ditiadakan,dan dilakukan secara virtual atau dalam jaringan,  maka Dinas Kesehatan melaksanakan sosialisasi di tempat yang disepakati yaitu di di kantor desa  dengan menerapkan protokol kesehatan. Kegiatan dilakukan di 9 desa lokus stunting  dan siswi yang diundang terbatas per desa dengan dibagi 2 sesi atau kelompok yang dampingi oleh guru Pembina UKS  masing-masing. Setelah dilakukan sosialisasidilakukan minum tablet Fe bersama ditempat.

4.   Persiapan  Sosialisasi Pemberian Tablet Fe rematri adalah

Tahapan Persiapan adalah :

1.   Menentukan Sekolah yang ada di  daerah lokus stunting dengan jumlah peserta masing-masing  40 orang.

2.   Pembuatan SK Kepala Dinas Kesehatan

3.   Pembuatan  jadwal dan surat undangan ke sekolah

4.   Mempersiapkan tablet Fe, surat menyurat dan materi narasumber

 

5.     ANGGARAN

Adapun anggaran SosialisasiPemberian Tablet  Fe yang dibebankan kepada anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2020

 

C.   LANGKAH PELAKSANAAN SOSIALISASI PEMBERIAN TABLET FE REMATRI

Gagasan sosialisasi pemberian tablet Fe  pada rematri di desa lokus stunting dilaksanakan berdasarkan  atas terpilihnya Kabupaten Bangka ke dalam prioritas penanganan stunting pada tahun 2019  dimana masih tingginya angka stunting pada tahun 2013 sebesar 32,27% dan tahun 2018 sebesar 23,9% (kronik >20%) ditambah lagi Kabupaten Bangka menjadi Kabupaten tertinggi ke empat pernikahan pada usia muda ( Riskesdas, 2013)    sehingga berisiko mengalami masalah anemia dan melahirkan anak stunting.   Untuk itu sebagai salah satu intervensi gizi spesifik yang dilakukan  adalah pendidikan gizi melalui perubahan perilaku terhadap upaya pencegahan masalah anemia dan stunting  pada rematri melalui sosialisasi pemberian tablet fe   untuk meningkatkan pengetahuan dan mengedukasi     rematri tentang manfaat zat besi.

 

a.     Pelaksanaan dan Persiapan Sosialisasi Pemberian Tablet fe rematri

Pelaksanaan dan Persiapan melalui beberapa tahapan kegiatan antara lain :

1.   Tahapan perencanaan

2.   Tahapan Mobilisasi

3.   Tahapan Pelaksanaan

4.   Tahapan Monitoring dan Evaluasi

 

1.     Tahapan Perencanaan

Tahapan Perencanaan dimulai pada saat  penyusunan anggaran terkait intervensi gizi spesifik masalah stunting di tahun 2019, Seksi Gizi Dinkes Bangka mengusulkan  salah satu  kegiatan strategi komunikasi perubahan perilaku melalui pendidikan gizi  tentang pemberian tablet fe pada rematri   yang  dilaksanakan di desa lokus stunting Kabupaten Bangka. 

Tujuan Sosialisasi Pemberian tablet Fe rematri adalah meningkatkan pengetahuan tentang manfaat pemberian tablet Fe dan upaya pencegahan masalah anemia dan stunting.

2.     Tahap Mobilisasi

Pada tahap ini bertujuan mempengaruhi Pemangku kepentingan  untuk memperoleh dukungan terhadap Sosialisasi Pemberian Tablet Fe rematri    melalui :

1.     Rapat internal pengelola program gizi  dengan staf dan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat membahas rencana pelaksanaan sosialisasi pemberian tablet Fe rematri. .

2.     Melakukan Koordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan tentang Sosialisasi Pemberian  Tablet Fe rematri.

3.     Rapat koordinasi dengan Staf untuk membuat Kerangka AcuanPemberian Tablet Fe Rematri.

4.     Pembuatan SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka tentang Pelaksanaan Sosialisasi Pemberian Tablet Fe rematri di desa lokus stunting.

 

3.     Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan KegiatanSosialisasi Pemberian Tablet Fe rematri   dilaksanakan melalui:

1.     Mempersiapkan tempat pelaksanaan di  9 desa lokus sesuai anggaran

2.     Membuat undangan ke Sekolah  dan  jadwal kegiatan .

3.     Pelaksanaan dimulai dari tanggal 2 November 2020 sampai dengan 11 November 2020.

4.     Kegiatan dibagimenjadi 2  tim  di wilayah desa lokus stunting. Pemberian materi  dibagi menjad 2 sesi dikarenakan dimasa pandemic dengan masing-masing peserta per sesi 20 orang, peserta wajib pakai masker, menjaga  jarak tempat duduk minimal 1 meter antar peserta, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir serta mengecek suhu badan sebelum masuk ruangan.  Narasumber berasal dari Dinas Kesehatan dan Puskesmasdengan mengusung tema “Tetap sehat, bebas anemia di masa pandemi COVID-19”.

5.     Minum tablet Fe bersama setelah sosialisasi

4.     Tahap Monitoring dan Evaluasi

Monev Sosialisasi pemberian tablet Fe rematri dilaksanakan diawal dan diakhir kegiatan, dengan mengevaluasi  kehadiran.

 

b.    Pemangku Kepentingan yang Terlibat dalam Pelaksanaan

Dukungan dari pemangku kepentingan terhadap Sosialisasi Pemberian Tablet Fe Rematri dimulai dari pemerintah daerah di kabupaten sampai ke peran serta masyarakat di desa.  Mulai dari Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Kementerian Agama,   Camat, Kepala Puskesmas, Kepala Sekolah, Kepala Desa lokus stunting dan aparat desa .

c.     Sumber Daya yang Digunakan dalam Inovasi

Sumber daya  SosialisasiPemberian Tablet Fe rematri terdiri dari

a.     Sumber Daya Manusia: Petugas Kesehatan, Siswi SMP/SMA , Guru, Kepala Desa dan aparat desa serta lintas sektor yang terkait lainnya.

b.    Sumber daya  Keuangan: Biaya transportasi ke desa

c.     Sumber Daya Teknis: materi  dan media KIE untuk bahan sosialisasi pemberian tablet Fe rematri, Tablet fe untuk diminum bersama saat sosialisasi.

 

HASIL

 

D.    OUTPUT YANG  DIHASILKAN

Capaian output yang dihasilkan adalah sebagai berikut

1.     Keputusan Kepala Dinas Kesehatan  188.45/7173/DINKES/2020   Tanggal 29 Oktober 2020 tentang Narasumber Sosialisasi Pemberian Tablet Fe rematri di desa lokus stunting tahun 2020.

2.     Kerangka Acuan tentang Pelaksanaan Pemberian Tablet Fe rematri di desa lokus stunting pada masa adaptasi kebiasaan baru

3.     Tingkat kehadiran peserta yang ikut Sosialisasi Pemberian Tablet Fe Rematri di mana di masa pandemi COVID-19 tetap semangat selama Sosialisasi (100%)

4.     Meningkatnya pengetahuan rematri tentang manfaat tablet Fe.

5.     Cakupan rematri minum tablet Fe sesuai anjuran atau ≤52 tablet sebesar 30%

 

E.   KENDALA

KENDALA  dan HAMBATAN

1.   Di masa pandemi COVID-19 banyak yang takut ikut  sosialisasi dikarenakan takut tertular COVID-19

2.   Tidak ada dana kegiatan Sosialisasi Pemberian tablet Fe rematri di tingkat desa

Untuk mengantisipasi hambatan keberhasilan Sosialisasi Gizi Seimbang  sebagai berikut :

1.     Membuat promosi melalui media cetak dan elektronik  untuk misalnya  leaflet, poster dan informasi berita melalui web dan Koran elektronik tentang Pemberian tablet fe rematri

2.     Mengusulkan kegiatan proyek perubahan dalam DPA Perubahan dalam kegiatan Gizi di Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka.

3.     Menerapkan protokol kesehatan yang ketat selama pelaksanaan kegiatan dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir dan  cek suhu tubuh. Membagi pertemuan dalam 2 sesi untuk mengurangi kerumunan

 

F.  DAMPAK KEBERLANJUTAN

Dampak keberlanjutam Sosialisasi Fe rematri adalah :

1.       Seluruh tahapan kegiatan yang sudah direncanakan sudah dilaksanakan dan akan berlanjut di desa lokus  stunting lainnya dengan menggunakan dana desa .

2.       Meningkatnya cakupan minum tablet Fe rematri padatahun 2020

3.       Menurunnya prevalensi Stunting pada tahun 2020

G. KESIMPULAN

 

Kegiatan Sosialisasi pemberian tablet Fe rematri dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka di masa adaptasi kebiasaan baru di desa lokus stunting sebagai  upaya pendidikan gizi dalam perubahan perilaku dalam rangka mencegah terjadinya masalah anemia gizi besi  di desa lokus stunting. Dengan kegiatan ini diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan pemberian tablet fe dan manfaat nya  dalam rangka mencegah masalah anemia dan stunting.

 

DOKUMENTASI SUMBER DAYA KEBERLANJUTAN

Jadwal Sosialisasi Pemberian Tablet fe Rematri di desa lokus stunting tahun 2020

No

DESA/Tanggal

Peserta

Peserta  Sesi I

Peserta Sesi II

Tempat

1

Kota Kapur / Senin, 2 November  2020

Siswi SMP/SMA sederajat,

Guru UKS

Petugas Puskesmas

Jumlah

17 orang

1 orang

2 orang

20 orang

18 orang

1 orang

1 orang

20 orang

Kantor Desa

2

Penagan, Senin

2 November 2020

Siswi SMP/SMA sederajat,

Guru UKS

Petugas Puskesmas

Jumlah

17 orang

1 orang

2 orang

20 orang

18 orang

1 orang

1 orang

20 orang

Kantor Desa

3

Rukam, Selasa 3 November 2020

Siswi SMP/SMA sederajat,

Guru UKS

Petugas Puskesmas

Jumlah

17 orang

1 orang

2 orang

20 orang

18 orang

1 orang

1 orang

20 orang

Kantor Desa

4

Cengkong abang, Selasa 3 November 2020

Siswi SMP/SMA sederajat,

Guru UKS

Petugas Puskesmas

Jumlah

17 orang

1 orang

2 orang

20 orang

18 orang

1 orang

1 orang

20 orang

Kantor Desa

 

 

 

5

Kemuja, Rabu 04  November 2020

Siswi SMP/SMA sederajat,

Guru UKS

Petugas Puskesmas

Jumlah

17 orang

1 orang

2 orang

20 orang

18 orang

1 orang

1 orang

20 orang

Kantor Desa

6

Mendo, Rabu 04November 2020

Siswi SMP/SMA sederajat,

Guru UKS

Petugas Puskesmas

Jumlah

17 orang

1 orang

2 orang

20 orang

18 orang

1 orang

1 orang

20 orang

Kantor Desa

7

Saing, Kamis 05 November 2020

Siswi SMP/SMA sederajat,

Guru UKS

Petugas Puskesmas

Jumlah

17 orang

1 orang

2 orang

20 orang

18 orang

1 orang

1 orang

20 orang

Kantor Desa

8

Neknang, Selasa 10 november 2020

Siswi SMP/SMA sederajat,

Guru UKS

Petugas Puskesmas

Jumlah

17 orang

1 orang

2 orang

20 orang

18 orang

1 orang

1 orang

20 orang

Kantor Desa

9

Riding Panjang Rabu, 11 November 2020

Siswi SMP/SMA sederajat,

Guru UKS

Petugas Puskesmas

Jumlah

17 orang

1 orang

2 orang

20 orang

18 orang

1 orang

1 orang

20 orang

Kantor Desa

 

Video

Materi

MAKALAH_INDO_HCF_SOSIALISASI_TTTD_REMATRI.docx

Comment

Leave a comment